Jakarta, Ruangenergi.com – Pemerintah mengungkapkan, mulai 2021 sedang dalam tahap eksekusi pengeboran wilayah kerja panas bumi di Gunung Tampomas, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Mewakil Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Dirjen EBTKE), Direktur Panas Bumi, Harris, mengatakan, optimalisasi potensi panas bumi di lokasi tersebut dinilai layak memenuhi syarat untuk pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP).
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah bertemu dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang dan PT Pertamina Geothermal Energi (PGE) guna mematangkan rencana ekplorasi tersebut.
Menurutnya, pembangunan PLTP Tampomas tersebut merupakan bagian dari percepatan pengembangan proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia.
“Pemilihan lokasi program eksplorasi panas bumi oleh Pemerintah di wilayah Gunung Tampomas tersebut berdasarkan rangking yang telah ditetapkan oleh Badan Geologi dan surat permohonan Bapak Bupati Sumedang kepada Menteri ESDM,” kata Harris.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil studi Badan Geologi, wilayah Gunung Tampomas memiliki sumber daya panas bumi sebesar 100 Megawatt (MW) dengan rencana pengembangan sebesar 55 MW.
Rencananya pelaksanaan program WKP Tampomas sendiri akan dilakukan pada tahun 2021 dan 2022 meliputi kegiatan sosialiasai, koordinasi hingga pengurusan perizinan seperti Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) – Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL), Surat Izin Pengusahaan Air Tanah (SIPA), izin lokasi dan sebagainya.
“Milestone pelaksanaan ekplorasi panas bumi oleh pemerintah akan dimulai tahun ini hingga 2025,” paparnya.
Selain iti, kata Harris, program ekplorasi panas bumi oleh Pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya panas bumi sehingga mengurangi risiko kegagalan para pengembang.
“Ini tentu merupakan upaya positif dari Pemerintah guna mendukung ketersedian energi yang berasal dari panas bumi,” imbuh Harris.
Harris berharap, panasbumi dapat berperan dengan menyumbangkan 7.241,5 MW kapasitas terpasang di tahun 2025. Saat ini, jumlah kapasitas terpasang baru 2.130,7 dari 4.793 MW dimana Jawa Barat menyumbang paling besar sebesar 1.193,8 MW.
“Hasilnya sangat positif meskipun awal-awal pelaksanaan kegiatan panas bumi banyak dinamika. Yang paling penting adalah sinergi semua pihak melihat semua ini sebagai proyek kepentingan bersama,” beber Harris.
Lebih jauh, ia menjelaskan, keberdaan pembangkit listrik panas bumi mampu menyerap banyak tenaga kerja.
“Kira-kira satu PLTP bisa menampung 400 orang mulai dari proses buka lahan, eksplorasi sampai ekploitasi dan pengembangan,” kata Harris.
Sementara, Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, menyambut baik rencana proyek PLTP tersebut. Dirinya optimis kehadiran PLTP akan memberikan manfaat untuk kesejahteraan masyarakat setempat.
“Saya harap proyek ini ada akselerasi lebih cepat seiring mulai dilaksanakannya sosialisasi kepada masyarakat, identifikasi dan solusi permasalahannya apa,” imbuh Dony.
Ia mengungkapkan, Pemkab Sumedang sendiri berkomitmen terus mendorong pemanfaatan EBT untuk mencapai target yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat sebesar 23% pada tahun 2025.
“Kami akan menyusun langkah-langkah sistematis dengan metode pentahelix. Saya yakin dengan konsolidasi birokrasi dan mobiliasi modal sosial masyarakat masalah-masalah di lapangan akan teratasi,” tandas Dony.