Kerjasama Pertamina – ADNOC Diproyeksikan Meningkat Tiap Tahun

Jakarta, Ruangenergi.comDirektur Pemasaran Pusat & Niaga PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero), Hasto Wibowo memastikan bahwa keamanan pasokan LPG nasional penandatanganan Sales

Confirmation Agreement LPG dan Sulphur antara Pertamina dengan Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) diproyeksikan terus meningkat setiap tahunnya.

“Saat ini balance kebutuhan impor LPG nasional mencapai 6 juta ton per tahun, harapannya dengan kerjasama ini Pertamina dapat memperluas sumber pasokan dan menjaga kestabilan pasokan,” ujar Hasto dalam keterangan resminya, Minggu (07/3/2021).

Hasto menambahkan, perjanjian inipun dimungkinkan diperpanjang setiap tahunnya, dengan tetap dilakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum perjanjian berakhir.

“Kerjasama ini merupakan salah satu strategi pengadaan bundling produk LPG dan petrokimia yang dibeli langsung dari produser. Diharapkan kerjasama ini dapat menciptakan peluang kolaborasi jangka panjang untuk produk LPG dan petrokimia dengan tentunya tetap memperhatikan perkembangan dari bisnis petrokimia serta mengacu kebijakan bauran energi nasional sebagaimana tercantum dalam RUEN,” papar Hasto.

“Kebutuhan LPG nasional di tahun 2022 diperkirakan akan mencapai 8.30 juta ton, meningkat menjadi 9.12 juta ton di tahun 2023, dan 10.01 juta ton pada tahun 2024,” tambah dia.

Sementara  Senior President International Relations ADNOC, Salem Raheb Al Meheiri menyambut baik kerjasama strategis dengan Pertmaina.

“Sebagai salah satu produsen LPG, minyak mentah, dan Petrokimia terbesar di dunia, ADNOC menjamin akan memasok produk dengan handal ke Indonesia,” jelasnya.

Duta Besar RI untuk PEA, Husin Bagis juga turut menyambut positif penandatangan yang dilakukan oleh Pertamina dan ADNOC tersebut.

“Dari KBRI kami berharap realiasi kerjasama di bidang pasokan LPG dan Sulphur ini dapat membuka peluang kerjasama lain seperti Petrokimia, maupun downstream industry lainnya di masa mendatang,” pungkasnya.

Dihubungi terpisah, Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan menilai kerja sama itu merupakan salah satu bentuk langkah yang cukup strategis. Pasalnya, kapasitas produksi elpiji dari ADNOC yang cukup signifikan, sementara Indonesia sendiri mengimpor LPG sebanyak 80 persen dari total konsumsi dalam negeri.

“Terkait harga, karena langsung bekerja sama dengan produsen maka seharusnya harga lebih murah dibandingkan dengan harga pihak ketiga,” katanya.

Sebelumnya PT Pertamina (Persero) menandatangani Sales Confirmation Agreement LPG dan Sulphur yang memastikan Pertamina mendapatkan pasokan LPG dan Sulphur dari Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC), Jumat (5/3).

Penandatangan ini dilakukan oleh Vice President Trading & Other Business Sub Holding Commercial & Trading (SH C&T) PT Pertamina (Persero), Maya Kusmaya dengan Senior President Internaional Relations ADNOC, Salem Al Meheiri dalam kegiatan Business Forum Indonesia – Emirates Amazing Week (IAEW) dan disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan serta Menteri Energi dan Infrastruktur Persatuan Emirat Arab (PEA), Suhail Al Mazroeui.(SF)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *