Bangka Belitung, ruangenergi.com— Pada hari Rabu tanggal 21 April 2021, Universitas Bangka Belitung (UBB)dan Kantor Perwakilan ThorCon International, Pte. Ltd. melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dalam melakukan kerja sama Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di bidang ketenaganukliran khususnya teknologi Thorium Molten Salt Reactor 500 MW (TMSR-500) yang dikembangkan oleh ThorCon.
Acara penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut dilaksanakan di Universitas Bangka Belitung yang turut dihadiri dan disaksikan oleh CEO ThorCon International, Pte. Ltd., David Devanney, yang bertepatan sedang berada di Indonesia untuk melakukan kegiatan survei yang dilakukan ke calon lokasi tapak Pembangkit Listrik Tenaga Thorium (PLTT) ThorCon di Wilayah Bangka Belitung dan memenuhi undangan dari Gubernur Bangka Belitung.
Melalui kerja sama tersebut selain untuk mendukung penelitian dan pengembangan Iptek ketenaganukliran juga untuk melakukan program sosialisasi dan edukasi kepada media dan masyarakat setempat mengenai PLTT, mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka untuk mempersiapkan potensi SDM terlatih dari berbagai disiplin yang mendukung kebutuhan ThorCon sebagai industri nuklir dalam berbagai aspek serta untuk mendukung Pemerintah Provinsi, Kabupaten dan/atau Kota Bangka Belitung dalam mengimplementasikan PLTT di Bangka Belitung.
Tak hanya itu, dalam rangkaian acara penandatanganan Nota Kesepahaman tersebut juga dilakukan diskusi antara David Devanney dengan para Dosen dan Mahasiwa UBB yang dihadiri langsung oleh Rektor UBB, dengan diskusi yang menarik melalui pertanyaan-pertanyaan yang tajam dan mendalam.
“Implementasi PLTT ThorCon akan dilakukan secara sangat transparan dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait baik Pusat maupun di Bangka Belitung. Kami (re: ThorCon) tidak akan mengambil keputusan sepihak tanpa adanya konsultasi dan diskusi mendalam dengan para stakeholder di Pusat dan Bangka Belitung.”, Ungkap David Devanney, CEO ThorCon International, Pte. Ltd. baik kepada Gubernur Bangka Belitung maupun kepada seluruh Civitas Academica UBB yang hadir pada acara diskusi.
Hal yang diucapkan David disambut dengan sangat positif oleh Gubernur Bangka Belitung. Gubernur Bangka Belitung mengharapkan adanya kajian yang mendalam dalam mengimplementasikan PLTT di Bangka Belitung serta dapat melibatkan SDM Bangka Belitung.
Dengan itu, Gubernur mengharapkan adanya kurikulum mengenai nuklir mulai dari jenjang SMA. Kurikulum tersebut rencananya akan dipersiapkan bersama dengan UBB dan UBB menyambut baik hal tersebut. Kurikulum tersebut nantinya juga akan sejalan dengan Program yang oleh UBB dikerjasamakan dengan ThorCon.
Salah satu pertimbangan dasar dari kerja sama ini adalah bahwasanya UBB telah berpartisipasi dan bekerjasama dengan Universitas Sebelas Maret (UNS) dalam kegiatan survei penerimaan masyarakat terhadap implementasi PLTT di Bangka Belitung, yang mana ThorCon dan UNS telah menandatangani
Perjanjian Kerja Sama dalam melakukan studi penerimaan masyarakat awal tahun lalu dan saat ini kegiatan sedang berlangsung dan diharapkan akan rampung pertengahan tahun ini.
Sebagaimana yang telah diketahui bahwasanya ThorCon telah mendapatkan rekomendasi dari Pemerintah untuk melakukan persiapan pembangunan Prototipe PLTT dimana Pemerintah meminta ThorCon untuk melakukan beberapa kajian, salah satunya adalah survei penerimaaan masyarakat dan program sosialisasi. Serta, Pemerintah Provinsi Bangka Belitung telah memberikan dukungan untuk Prototipe PLTT dapat di implementasikan di Provinsi Bangka Belitung.
“Dengan adanya kerja sama dan dukungan dari UBB untuk terimplementasinya PLTT di Bangka Belitung, Kami berharap proses sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai teknologi PLTT ini semakin ke arah yang positif lebih massif dilakukan sebagaimana yang sudah selayaknya terjadi”, ungkap Bob S. Effendi, Kepala Perwakilan ThorCon International, Pte. Ltd.