Pertamina Dukung Bisnis Mitra Binaan Hingga ke Mancanegara

Jakarta, Ruangenergi.comPT Pertamina (Persero) melakukan beragam cara mendukung para UMKM mitra binaannya bangkit dari dampak pandemi Covid-19 dengan skema roadmap pembinaan. Mulai dari kondisi tradisional, menjadi Go Modern, Go Digital, Go Online, hingga Go Global. Seluruhnya diberikan kepada mitra binaan tanpa pandang bulu, untuk mendorong UMKM menjadi unggul dan mandiri.

Menurut Unit Manager Communication, Relations & CSR Pemasaran Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, melalui program kemitraan, pihaknya terus mendukung pengembangan produk-produk UKM. Pasalnya jika UKM dapat naik kelas, maka diharapkan dapat menimbulkan multiplier effect yaitu terciptanya lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.

“Program kemitraan Pertamina bertujuan untuk menggerakkan ekonomi masyarakat melalui pembinaan usaha kecil dan mikro, agar dapat berkembang dan mandiri,” kata Eko dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Jumat (23/4/2021).

“Selain itu Pertamina juga bertujuan untuk terus mengimplementasikan poin 8 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Susainable Development Goals, yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi,” jelas Eko.

Sementara salah satu Mitra Binaan PT Pertamina (Persero) adalah Agustine Siseliwati. Pemilik usaha Embroidery dari Kota Bogor itu memulai karir usahanya sejak pensiun dini akibat dampak krisis moneter di tahun 1998. Dengan belajar fashion design di Rumah Mode salah satu perancang ternama selama 1 tahun dia mulai membuka Boutique di rumah sendiri, dengan dibantu oleh 2 orang anak tuna rungu untuk menjahit busana yang pada saat itu customernya masih dari lingkungan/tetangga sekitar.

Embroidery (Bordir atau Sulaman) adalah metode dekorasi sebuah kain dimana designnya dijahit bersama benang berwarna atau benang rajutan. Biasanya keindahannya dititik beratkan pada keindahan warna dari benang tersebut.

Awal seni menyulam ini dilakukan dengan tangan dan dibuat untuk menghias pakaian-pakaian bangsawan atau kaum ningrat. Namun, makin berkembangnya zaman, kini produk embroidery bisa dibuat untuk apa pun, salah satunya patch atau hiasan dinding.

“Agustine Embroidery” akhirnya berdiri pada tahun 2001,  dengan jumlah tenaga kerja 11 orang, menciptakan jenis usaha baru dan pemanfaatan potensi, serta peluang kerja bagi sumber daya manusia dilingkungan setempat.

“Kami menyediakan produk hasil kerajinan tangan dengan teknik bordir menggunakan mesin bordir manual dengan tetap memadukan desain minimalis modern dan etnik Indonesia,” ucap Agustine.

Karena masih menggunakan mesin manual, kendala yang dihadapi Agustine adalah tidak bisa memenuhi pesanan dengan cepat. Untuk itu dia harus bersinergi dengan pelaku usaha sejenis.

Pada Tahun 2009, Agustine Embroidery bergabung menjadi Mitra Binaan PT Pertamina (Persero). Berkat bimbingan dan arahan dari Pertamina di situlah kemudian usahanya terus berkembang. Produk yang dihasilkan tidak hanya fashion saja, tetapi membuat juga produk-produk house hold seperti table cloth, table runner, cushion, coaster, curtain, lampu hias, plasmate dan lain lain. Sejak bergabung menjadi Mitra Binaan Pertamina, omzet yang dihasilkan mengalami kenaikan lebih 50%.

Selain bimbingan dan arahan, Pertamina banyak memberikan kesempatan kepada Agustine untuk mengikuti pameran-pameran, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Beberapa pameran dalam negeri yang pernah diikuti antara lain Trade Expo Indonesia, Inacraft, Indo Craft, International Furniture & Craft Fair, Asean Women Cooperative & Sme’s Expo, Asian Games Palembang dan Kriya Nusa.

Sedangkan Pameran Luar Negeri yang pernah diikuti antara lain Asian Expo London – UK, Index (International Decoration Expo) Dubai – UEA, Decorex (Decoration Expo) Johannerberg – Afsel, B2B  – Bulgaria, Malaysia dan Singapore.

Selain memfasilitasi dalam mengikuti pameran, Pertamina juga membekali Mitra Binaan dengan beberapa pelatihan, antara lain Prosedur Export, Manajemen Export Plus Simulasi, Export Coating and Pricing, Kiat Sukses Pameran Dagang dan Coaching Program.

Banyaknya pelatihan yang diikuti oleh Agustine membuat dia lebih percaya diri untuk mengembangkan produk-produknya agar dikenal di mancanegara. Ada beberapa produk akhirnya dapat di export ke Riyadh – Saudi Arabia, Kuwait dan Dubai.

Dari pengalaman pameran-pameran di dalam dan luar negeri serta pelatihan-pelatihan tentang export, pada tahun 2017 Agustine mendapat penghargaan berupa Smesco Award 2017 dari Kementerian Koperasi dalam Kategori Entrepreneur Inspiratif Berorientasi Export.

“Penghargaan ini menambah semangat bagi kami untuk mengembangkan usaha ini lebih baik lagi,” ujarnya.

Selama kondisi pandemi saat ini, omzet Agustine Embroidery mengalami penurunan drastis hingga mencapai 80%, namun masih bisa mengerjakan beberapa produksi yang hanya untuk pelanggan domestik saja. Dan demi untuk tetap mempertahankan keberlangsungan usaha menjadi lebih baik

Agustine melakukan regenerasi kepada salah satu anaknya Agustiandari Mayadewi (Dede) dengan harapan agar usaha makin berkembang penuh inovasi, dikenal dan bisa menampung lapangan kerja lebih banyak lagi.(Red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *