Jakarta, Ruangenergi.com – Hari ini, Deputi Perencanaan SKK Migas, Jafee Arizon Suardin akan dilantik menjadi Dirut Pertamina Hulu Rokan (PHR). Presiden federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), Arie Gumilar yang dihubungi Ruangenergi.com, Kamis (05/5) menyayangkan masuknya figur eksternal sebagai pimpinan di anak Perusahaan Pertamina.
“Sepanjang yang kami ketahui, penunjukan Direksi Anak dan Cucu Perusahaan (AP/CP) dilakukan dengan mekanisme RUPS, namun masuknya figur dari luar perusahaan tentu sangat kami sayangkan. Direksi AP/CP Perusahaan seharusnya diisi dari internal sebagai jenjang karir dan pembinaan pekerja,” tegasnya.
Ketika ditanya apakah figur Jafee Arizon Suardin sudah tepat untuk memajukan PHR sebagai salah satu blok migas terbesar di tanah air, Arie enggan menanggapinya.
“Kami dari FSPPB tidak ingin memberikan komentar, karena sepatutnya pertanyaan itu diberikan kepada pihak yang menunjuk figur tersebut,” tandasnya.
Kendati demikian, ia berharap, dengan kehadiran Jafee Arizon Suardin di PHR, kinerja produksi Blok Rokan dapat ditingkatkan lagi menuju target produksi nasional 1 juta barrel.
“Banyak Pekerjaan Rumah besar yang harus segera dikerjakan oleh PHR, tanggal 9 Agustus 2021 tidak lama lagi. Kami berharap kinerja produksi Blok Rokan dapat ditingkatkan lagi menuju target produksi nasional 1 juta barrel,” pungkas Ariie.
Sebelumnya, anggota Komisi VII DPR RI, Kardaya Warnika mewanti-wanti PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) untuk tidak menyebabkan kerusakan perekonomian nasional akibat anjloknya produksi blok Rokan. Terlebih di bawah kepemimpinan Direktur Utama PHR yang baru Jaffee Arizon Suardin yang akan dilantik hari ini.
“Terutama dalam produksi enhanced oil recovery (EOR) dari Lapangan Minas di blok Rokan. Karena Minas dianggap sebagai back bone (tulang punggung) dari blok Rokan,” kata Anggota Fraksri Gerindra ini kepada Ruangenergi.com beberapa waktu lalu.
Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BPMIGAS) tahun 2005 ini juga mengingatkan bahwa blok Rokan itu back bone dari perminyakan nasional sehingga segala sesuatu dari kinerja di Rokan itu akan sangat menentukan.
“Yang perlu diingat juga bahwa Rokan itu EOR nya ada di Minas, dan EOR-nya memakai chemical fluiding dan sangat mahal dimana untuk saat ini belum ekonomis. Artinya Jaffee harus bisa mewujudkan bahwa apa yang sudah diprogramkan itu bisa tercapai,” katanya.“Menurut saya, langkah Jaffee terhadap blok Rokan ini akan sangat menentukan untuk produksi migas Indonesia. Kesemuanya tergantung kesuksesan di blok migas Rokan,” pungkasnya.(Red)