Jakarta, Ruangenergi.com – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menyatakan pihaknya saat ini tengah mempersiapkan segala persyaratan untuk memulai pengerjaan proyek gasifikasi batubara dengan mengubahnya menjadi Dimethyl Ether (DME).
Direktur Utama PTBA, Suryo Eko Hadianto, mengatakan, saat ini proses studi kelayakan untuk proyek ini sudah rampung dan tengah dilakukan negosiasi mengenai biaya-biaya prosesnya.
Ia menambahkan, proses negosiasi sudah mendekati kesepakatan dengan partner kerjasama, sehingga proyek bisa segera dimulai.
Menurutnya, proyek ini nantinya mengubah batubara menjadi DME, dan nantinya akan meningkatkan pendapatan perusahaan dari sisi penyerapan batubara 6 juta ton per tahun.
Pihaknya memperkirakan proyek gasifikasi tersebut baru bisa beroperasi pada empat tahun mendatang.
Dia memperkirakan sebanyak 6 juta ton batu bara per tahun dibutuhkan untuk menghasilkan 1,8 juta ton DME per tahun dan bisa menggantikan LPG sekitar 1 juta ton per tahun.
“Sudah mau deal, mudah-mudahan di kuartal II 2021 bisa deal semuanya. Yang lebih menggembirakan lagi adalah dukungan dari pemerintah 100%, sehingga kami sebagai manajemen bisa masuk ke bisnis tersebut dengan aman,” ungkap Suryo, (10/05).
Lebih jauh, ia mengemukakan bahwa untuk proyek hilirisasi menjadi DME ini, PTBA telah memiliki mitra yang sudah berpengalaman. Dia mengungkapkan dalam hilirisasi ini harus benar-benar memilih mitra yang menguasai teknologi gasifikasi.
“Kami sudah memiliki mitra yang sudah pengalaman, jangan salah bermitra. Kami juga harus cari mitra yang bagus dan benar-benar menguasai teknologi DME, dan ini akan menjadi portofolio Bukit Asam,” bebernya.
Menurutnya, PT BA tidak hanya menjual batu bara, akan tetapi saat ini mulai masuk produk turunannya.