Sukabumi, Ruangenergi.com – Guna menjamin kebutuhan masyarakat di wilayah Jawa bagian barat, khususnya Sukabumi dan sekitarnya, PT Pertamina (Persero) memastikan selama masa libur Lebaran atau Idul Fitri 1442 H, Bahan Bakar Minyak (BBM) maupun Liquified Petroleum Gas (LPG) tetap tersalurkan.
Hal tersebut dikatakan oleh Unit Manager Communication, Relations & CSR Regional Jawa Bagian Barat, Eko Kristiawan, di Sukabumi, Jawa Barat, (13/05).
“Meskipun ada larangan mudik, kami pastikan BBM maupun LPG tetap tersalurkan dan hingga kini dari pantauan kami persediaan BBM tetap terpenuhi, bahkan ada beberapa SPBU yang tetap melayani konsumennya hingga 24 jam,” jelas Eko, dikutip Antaranews.
Ia menambahkan, sejak awal Ramadhan, kata Eko, Perseroan sudah mengerahkan tim Satuan Tugas Ramadhan dan Idul Fitri (Satgas RAFI) untuk memonitor penyaluran energi, agar berjalan dengan lancar.
Selain itu, Pertamina juga telah menyiapkan strategi penyaluran apabila sewaktu-waktu dibutuhkan tambahan pasokan.
Ia mengungkapkan, pasokan BBM dan LPG untuk wilayah wilayah Jabodetabek disalurkan dari Integrated Terminal Jakarta, wilayah Banten berada di Fuel Terminal Tanjung Gerem dan LPG Terminal Tanjung Sekong.
Sedangkan untuk di wilayah Jawa Barat berada di Fuel Terminal Ujung Berung, Fuel Terminal Cikampek, Fuel Terminal Padalarang, Fuel Terminal Tasikmalaya, Integrated Terminal Balongan, dan Fasilitas LPG Cirebon.
“Di wilayah kami Pertamina menyiagakan 1.538 SPBU, 141 Pertashop, 1.318 agen LPG PSO, dan lebih dari 33 ribu pangkalan LPG PSO. Lembaga penyalur tersebut tetap siaga beroperasi untuk memudahkan masyarakat mendapatkan BBM dan LPG,” jelasnya.
Eko pun kembali menjelaskan, masyarakat juga bisa mendapatkan LPG nonsubsidi seperti Bright Gas dan Elpiji 12 kg di gerai seperti minimarket, SPBU, maupun melalui layanan pesan antar Pertamina Delivery Service (PDS).
Lebih jauh, ia meminta agar masyarakat yang tergolong mampu untuk tidak menggunakan LPG nonsubsidi. Sebab, lanjutnya, LPG 3 kg untuk masyarakat yang tergolong kurang mampu atau berpenghasilan rendah, sehingga penyalurannya benar-benar tepat sasaran.