Ini Ya 15 KKKS Besar Produksi Minyak dan Gas di Indonesia

Jakarta, Ruangenergi.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat produksi miyak dan kondensat 15 Kontraktor Kontrak Kerja Sama besar sampai dengan 31 Maret 202.

Ruangenergi.com mendapatkan informasi capaian produksi 15 KKKS tersebut sebagai berikut :

1. Mobil Cepu Ltd, realiasi produksi tahun 2020 sebesar 218.194 BOPD (Barel Oil Per Day), target lifting APBN 2021 sebesar 219.000 BOPD, realisasi produksi YTD (Year To Date) sebesar 213.251 BOPD, pencapaian Produksi 97,4%.
2. PT Chevron Pasific Indonesia, realiasi produksi tahun 2020 sebesar 174.424 BOPD, target lifting APBN 2021 sebesar 165.000 BOPD, realisasi produksi YTD sebesar 162.951 BOPD, pencapaian Produksi 98,8%.
3. PT Pertamina EP, realiasi produksi tahun 2020 sebesar 79.209 BOPD, target lifting APBN 2021 sebesar 85.000 BOPD, realisasi produksi YTD sebesar 72.503 BOPD, pencapaian Produksi 86,5%.
4. PT PHM, realiasi produksi tahun 2020 sebesar 29.691 BOPD, target lifting APBN 2021 sebesar 22.000 BOPD, realisasi produksi YTD sebesar 28.317 BOPD, pencapaian Produksi 128,7%.
5. PT PHE ONWJ LTD, realiasi produksi tahun 2020 sebesar 28.825 BOPD, target lifting APBN 2021 sebesar 28.000 BOPD, realisasi produksi YTD sebesar 29.291 BOPD, pencapaian Produksi 104,6%.
6. PT PHE OSES, realiasi produksi tahun 2020 sebesar 25.831 BOPD, target lifting APBN 2021 sebesar 27.000 BOPD, realisasi produksi YTD sebesar 24.030 BOPD, pencapaian Produksi 89,0%.
7. PT PetroChina International Jabung LTD, realiasi produksi tahun 2020 sebesar 15.942 BOPD, target lifting APBN 2021 sebesar 16.000 BOPD, realisasi produksi YTD sebesar 14.760 BOPD, pencapaian Produksi 92,3%.
8. PT Medco E&P Natuna, realiasi produksi tahun 2020 sebesar 15.167 BOPD, target lifting APBN 2021 sebesar 10.500 BOPD, realisasi produksi YTD sebesar 16.173 BOPD, pencapaian Produksi 154,0%.
9. PT Petronas Carigali (Ketapang) LTD, realiasi produksi tahun 2020 sebesar 8.370 BOPD, target lifting APBN 2021 sebesar 7.405 BOPD, realisasi produksi YTD sebesar 7.796 BOPD, pencapaian Produksi 105,3%.
10. PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur, realiasi produksi tahun 2020 sebesar 9.481 BOPD, target lifting APBN 2021 sebesar 10.500 BOPD, realisasi produksi YTD sebesar 8.779 BOPD, pencapaian Produksi 83,6%.
11. PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga, realiasi produksi tahun 2020 sebesar 12.570 BOPD, target lifting APBN 2021 sebesar 11.900 BOPD, realisasi produksi YTD sebesar 11.920 BOPD, pencapaian Produksi 100,2%.
12. PT BOB PT Bumi Siak Pusako – Pertamina Hulu, realiasi produksi tahun 2020 sebesar 9.083 BOPD, target lifting APBN 2021 sebesar 9.000 BOPD, realisasi produksi YTD sebesar 8.677 BOPD, pencapaian Produksi 96,4%.
13. PT Medco E&P Rimau, realiasi produksi tahun 2020 sebesar 6.639 BOPD, target lifting APBN 2021 sebesar 5.400 BOPD, realisasi produksi YTD sebesar 6.360 BOPD, pencapaian Produksi 117,8%.
14. PTJOB Pertamina – Medco Tomori Sulawesi LTD, realiasi produksi tahun 2020 sebesar 7.805 BOPD, target lifting APBN 2021 sebesar 6.476 BOPD, realisasi produksi YTD sebesar 7.645 BOPD, pencapaian Produksi 118,1%.
15. PT Connocophilips (Grissik) LTD , realiasi produksi tahun 2020 sebesar 6.420 BOPD, target lifting APBN 2021 sebesar 6.691 BOPD, realisasi produksi YTD sebesar 6.196 BOPD, pencapaian Produksi 92,6%.
16. KKKS lainnya, realiasi produksi tahun 2020 sebesar 60.838 BOPD, target lifting APBN 2021 sebesar 75.128 BOPD, realisasi produksi YTD sebesar 59.878 BOPD, pencapaian Produksi 79,7%.

Sehingga total realisasi produksi tahun 2020 sebesar 708.488 BOPD, total target lifting APBN 2021 sebesar 705.000 BOPD, dan total realiasi produksi YTD mencapai 679.529 BOPD, dan total pencapaian produksi 96,4%.

Selain itu, tantangan dan upaya mencapai produksi tahun 2021 yang dilakukan SKK Migas bersama KKKS yaitu sebagai berikut :

Kendala sampai dengan quartal I 2021 yakni, entry point yang rendah karena laju penurunan produksi alamiah yang lebih cepat dan lebih tinggi dari prognosis di beberapa KKKS mencapai 14.2 MBOPD & 7 MMSCFD.

Lalu, unplanned shut down mencapai 6.1 MBOPD & 90 MMSCFD. Kemudian mundurnya kontribusi sumur baru karena keterlambatan eksekusi kegiatan pengeboran mencapai 3.9 MBOPD & 1 MMSCFD.

Serta mundurnya onstream beberapa lapangan mencapai 0.8 MBOPD & 1 MMSCFD. Sehingga sampai dengan QI 2021 terdapat sebanyak -25 MBOPD & -99 MMSCFD.

Sementara, FTG (Filling The Gap) tahun 2021 yaitu, penambahan program kerja (Bor, WO dan WS) dengan target 3.5 MBOPD. Lalu, optimasi produksi dari penerapan teknologi dengan skema No Cure No Pay dengan target 2.4 MBOPD.

Kemudian, debottlenecking & pengurasan stok dengan target 2.4 MBOPD. Selanjutnya, optimasi penerapan atau komersialisasi gas pada 9 KKKS dengan target 55 MMSCFD.

Serta, optimasi operasi (efisiensi fuel dan program zero flare gas) dengan target 20 MMSCFD. Sehingga sampai dengan QI 2021 terdapat tambahan sekitar +6.7 MBOPD dan +55 MMSCFD

Untuk itu, SKK Migas mencatatkan bahwa asumsi outlook produksi/lifting tahun 2021 (FTG program), sebagai berikut :

Pertama, program pemboran terlaksana tepat waktu sampai dengan 77 sumur di CPI, 4 sumur di PHM dan 2 sumur di Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT).

Kedua, kegiatan well intervention yang massif di Pertamina EP. Ketiga, optimasi jadwal dan durasi kegiatan planned shutdown dapat terlaksana (BP Tangguh, Exxon Cepu dan PHE ONWJ).

Keempat, tidak ada kegiatan unplanned shutdown yang signifikan hingga akhir tahun, sehingga plant availability mencapai 97,5% di tahun 2021. Kelima, proyek utama JBT (Jambaran Tiung Biru) dijadwalkan akan onstream (beroperasi) di Kuartal IV tahun 2021.