Jakarta,ruangenergi.com-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan melalui kejadian planned shut down FPU Joko Tole yang dioperasikan Kangean Energi Indonesia Ltd (KEI) dan unplanned shut down di sumur PB-1 di blok Mahato yang dioperasikan oleh konsorsium Texcal Mahato EP Ltd-Bukit Energy Central Sumatra (Mahato) Pte Ltd-Central Sumatra Energy Mahato Ltd, diharapkan tidak mengganggu produksi nasional secara keseluruhan.
SKK Migas mendapatkan laporan bahwa KEI melakukan planned shut down FPU Joko Tole jam 01.00 WB. Progress 35-40% dari keseluruhan pekerjaan. Start up sementara sesuai schedule 31 Mei 2021 malam.
Sedangkan di blok Mahato permasalahan Electrical Submersible Pump (ESP) di sumur PB-1 terhitung mulai tanggal 23 Mei 2021 lalu. Perbaikan akan dilakukan setelah kegiatan drilling PB-3 selesai dilakukan dengan estimasi per 07 Juni 2021 mendatang.
“Betul sekali ada planned shut down di KEI.Sesuai rencana. Kemudian,pompa ESP di Mahato itu rusak atau tidak optimum ya tinggal diperbaiki atau setting ulang,” kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno kepada ruangenergi.com,Minggu malam (30/5/2021) di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com,Kangean Energy Indonesia Ltd. (KEI) adalah perusahaan eksplorasi dan produksi minyak dan gas yang didirikan di Delaware. Saat ini tengah mengoperasikan Wilayah Kerja Kangean di Jawa Timur bekerja sama dengan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
KEI memiliki berbagai aset di wilayahnya termasuk lapangan minyak dan gas tahap produksi / pengembangan dan potensi eksplorasi yang cukup besar. Saat ini, KEI memasok gas ke pelanggan di Jawa Timur berdasarkan Perjanjian Penjualan Gas.
Produksi Gas di KEI saat ini berasal dari Lapangan Pagerungan dan Lapangan Terang Sirasun Batur (TSB). Gas bumi yang diproduksi diangkut melalui East Java Gas Pipeline (EJGP) untuk dijual ke perusahaan listrik milik negara dan pabrik pupuk di pinggiran Surabaya, Jawa Timur. Terdapat permintaan yang tinggi untuk gas di wilayah ini dan pengoperasian ladang gas ini akan berkontribusi dalam menyediakan pasokan energi yang stabil serta pertumbuhan ekonomi lokal.
Ruangenergi.com juga mencatat bahwa Texcal Mahato menemukan cadangan migas setelah perusahaan merampungkan pengeboran sumur eksplorasi PB-2 di Blok Mahato. Perusahaan tersebut menemukan cadangan sebanyak 61,8 juta barel minyak.
Blok Mahato merupakan blok hasil lelang melalui mekanisme penawaran langsung tahap pertama pada 2012. Pemenang lelang blok tersebut yakni konsorsium Texcal Mahato EP Ltd-Bukit Energy Central Sumatra (Mahato) Pte Ltd-Central Sumatra Energy Mahato Ltd. Nilai komitmen pasti di blok tersebut mencapai US$ 8,6 juta dengan bonus tanda tangan sebesar US$1 juta.
Penemuan cadangan migas di Blok Mahato merupakan satu dari temuan cadangan di tiga lapangan migas selama kuartal I 2020. Kemudian. total potensi temuan cadangan tersebut setelah dibor mencapai 136,5 juta barel setara minyak (BOE).