Jakarta,ruangenergi–Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan pihaknya mengambil inisiatif program geosurvei lapangan Jambi Merang. Tiap tahun 2000 kilo meter dan datanya harus segera diproses.
Data tersebut harus bisa dibuka dan ditawarkan kepada para kontraktor untuk bisa berinvestasi di Indonesia.
“Data-data harus kita siapkan lebih dulu.sehingga investor datang sudah ada guidance nya. Terkait dengan data,kita sudah melakukan geosurvei di Jambi Merang.Tiap tahun dua ribu kilometer dan datanya harus segera diproses dan kemudian bisa dibuka datanya untuk bisa ditawarkan kepada kontraktor untuk bisa berinvestasi di Indonesia.
Terpisah,Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menegaskan pihaknya disamping merapihkan data migas, juga akan merapihkan komitmen kerja pasti (KKP) K3S.
“Kita akan lebih aktif lagi mengenai KKP.Termasuk survei seismik dan perijinan. Untuk perijinan sekarang sudah ada one door service policy,” tutur Dwi.
Dwi juga menjelaskan wilayah kerja perminyakan yang punya potensi untuk segera bisa menaikkan produksi migas nasional,adalah : Pertamina EP, Pertamina Hulu Rokan, Petrochina Jabung.
Dalam catatan ruangenergi.com,PHE Jambi Merang Tuntaskan Survei Seismik Terpanjang di Asia Pasifik. PHE Jambi Merang menuntaskan survei seismik 2D dengan panjang 31.908 km2 dan menjadi yang terpanjang di Asia Pasifik dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.
Survei seismik 2D wilayah kerja Jambi Merang memiliki panjang 31.908 km2 yang mulai mulai dilaksanakan pada tanggal 20 November 2019 dan menyelesaikan akuisisi terakhirnya pada tanggal 3 Agustus 2020 pukul 15.45 WIB. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan survei seismik tersebut menjadi yang terpanjang di Asia Pasifik dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dan Indonesia mampu menyelesaikannya hanya dalam kurun waktu 261 hari.