Jakarta, Ruangenergi.com – Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Eselon I Kementerian ESDM, terkait Review RKAKL Pagu Indikatif TA 2022, ada beberapa hal yang disepakati bersama Komisi VII DPR-RI.
Ketua Komisi VII DPR, Sugeng Suparwoto membacakan hasil kesimpulan RDP Komisi VII dengan Eselon I Kementerian ESDM, dari masing-masing Eselon I Kementerian ESDM (Sekjen Kementerian ESDM sampai Badan Penyelenggara Migas Aceh /BPMA)
Adapun kesimpulannya, yang pertama dari Pagu Indikatif TA 2022 Kementerian ESDM sebesar Rp 6.891.039.001.000; dengan rincian sebagai berikut :
- Pagu Tahun Anggaran 2021-2022 untuk Sekretariat Jenderal (Setjen Kementerian ESDM) menjadi Rp 313.965. 642.000;
- Pagu Tahun Anggaran 2021-2022 untuk Inspektorat Jenderal (Itjen Kementerian ESDM) menjadi Rp 111. 341.497.000;
- Pagu Tahun Anggaran 2021-2022 untuk Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian ESDM (Ditjen Migas Kementerian ESDM) menjadi Rp 2.782.157.148.000;
- Pagu Tahun Anggaran 2021-2022 untuk Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan (Ditjen Gatrik Kementerian ESDM) menjadi Rp 440.291.203.000;
- Pagu Tahun Anggaran 2021-2022 untuk Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba Kementerian ESDM) menjadi Rp 553.557.754.000;
- Pagu Tahun Anggaran 2021-2022 untuk Sekretariat Dewan Energi Nasional (Setjen DEN) menjadi Rp 85.231.837.000;
- Pagu Tahun Anggaran 2021-2022 untuk Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang Kementerian ESDM) menjadi Rp 456.726.356.000;
- Pagu Tahun Anggaran 2021-2022 untuk BPSDM Kementerian ESDM menjadi Rp 555.287.809.000;
- Pagu Tahun Anggaran 2021-2022 untuk Badan Geologi Kementerian ESDM menjadi Rp 368.839.465.000;
- Pagu Tahun Anggaran 2021-2022 untuk Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menjadi Rp 249.700.000.000;
- Pagu Tahun Anggaran 2021-2022 untuk Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE Kementerian ESDM) menjadi Rp 888.728.253.000;
- Pagu Tahun Anggaran 2021-2022 untuk Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) menjadi Rp 85.272.037.000;
Kedua, Komisi VII DPR-RI meminta Sekjen Kementerian ESDM untuk menyampaikan data dan jawaban tertulis atas semua pertanyaan ANggota Komisi VII DPR dan disampaikan kepada Komisi VII paling lambat tanggal 18 Juni 2021.
