Jakarta, Ruangenergi.com – Listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan utama bagi umat manusia yang hidup di bumi. Bayangkan saja jika tidak ada listrik, akan gelap gulita dan segala aktivitas manusia di tempat yang kurang mendapat pencahayaan dari sinar matahari tidak akan berjalan.
Meski energi listrik menjadi kebutuhan utama manusia, akan tetapi ada energi lainnya yang menjadi kebutuhan hidup manusia seperti ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk penunjang mobilitas, kegiatan pertambangan, untuk menunjang kebutuhan pembangkit dan lainnya. Bisa dikatakan semua energi yang ada saling berantai, masing-masing memiliki fungsi dan memberikan manfaat untuk hajat orang banyak.
Lantas bagaimana jika sumber kegiatan di pertambangan dan produksi minyak dan gas bumi (migas) tidak mendapat pasokan listrik?
Untuk itu, kehadiran listrik menjadi sesuatu hal yang sangat diperlukan dalam kegiatan pengelolaan di wilayak kerja Blok migas. Pasalnya, jangan sampai pasokan listrik untuk Blok migas di Indonesia terhenti.
Apabila pasokan listrik ke Blok migas sampai terhenti, dampaknya akan sangat fatal dan hal ini akan sangat menggangu lifting dan produksi migas nasional. Selain itu, angka impor akan membengkak dan negara akan menjadi kekurangan energi.
Salah satunya di Blok Rokan, pasokan listrik jangan sampai terhenti alias harus selalu ada, sebab Blok migas tersebut merupakan salah satu yang terbesar yang dimiliki oleh Indonesia.
Terlebih lagi saat ini pemerintah memiliki target untuk lifting minyak sebesar 1 Juta BOPD dan gas sebesar 12 MMCFD di 2030 mendatang.
Target tersebut tak akan tercapai jika wilayah kerja migas di Blok Rokan dan Blok migas di seluruh Indonesia kurang mendapat pasokan listrik. Bisa dibayangkan, kurang saja akan sangat mengganggu, apalagi sampai benar-benar terhenti pasokan listriknya.
Maka dari itu, pemerintah menugaskan badan usaha milik negara yang Khusus memberikan energi listrik untuk terus menjaga keandalannya, supeiit untuk kebutuhan sektor pertambangan, migas, industri, perkantoran, jalan umum, perumahan, dan lainnya.
Melihat kondisi tersebut, Ruang Energi akan menyelenggarakan diskusi online (Webinar) yang bertajuk “Keandalan Pasokan Listrik Jaga Produksi Blok Rokan”, yang akan diselenggarakan pada Selasa, 22 Juni 2021, Pukul 14:00 – 16:00 WIB, melalui platform Zoom dan Channel YouTube Ruang Energi.
Webinar ini akan menghadirkan pembicara yang berkecimpung di sektornya, di antaranya :
- Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan (PHR), Jaffe Arizon Suardin.
- Rektor Institut Teknologi PLN, Prof.Dr.Ir Iwa Garniwa Mulyana K.,MT.
- Deputi Operasi Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Julius Wiratno.
- Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PT PLN (Persero), Bob Saril.
- Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan.
Lalu, diskusi ini akan dimoderatori oleh Brigita Manohara, Presenter TV One.
Di mana, webinar ini bertujuan untuk mengetahui peran stakeholder dan Pemerintah dalam menjaga keandalan pasokan listrik, khususnya ke Blok Migas di Seluruh Indonesia terpenuhi, agar target lifting minyak sebesar 1 juta BOPD dan gas 12 MMCFD di 2030 bukan sekadar mimpi.
