Jakarta,ruangenergi.com-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan meski angka pandemi Covid-19 di Indonesia meningkat tajam, diharapkan tidak akan mengganggu proyek-proyek migas yang akan onstream di tahun 2021 ini.
Hanya saja muncul rasa khawatir beberapa waktu lagi bisa terasa karena keterlambatan mobilitas barang, orang ataupun jasa di dalam penyelesaian proyek-proyek di sektor migas tersebut.
“Hingga kini belum ada gangguan,pengaruhnya akibat Covid-19 bertambah. Hanya saja mungkin beberapa waktu lagi bisa terasa karena keterlambatan mobilitas barang dan orang/jasa….will see. Semoga tidak terganggu ya proyek-proyek di KKKS,” kata Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno kepada ruangenergi.com, Kamis (24/06/2021) di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com,ada12 proyek migas dengan berkontribusi pada penambahan total investasi mencapai US$ 1,65 miliar.
Proyek penambahan produksi antara lain adalah proyek North Area oleh Jindi South di Blok South Jambi B sebesar 10 mmscfd, SP Bambu Besar oleh Pertamina EP sebesar 4 mmscfd, proyek SP Akasia Bagus oleh Pertamina EP dengan tambahan 725 bopd dan gas 5 mmscfd.
Kemudian,proyek KLD oleh Pertamina Hulu Energi ONWJ untuk tambahan produksi 550 bopd dan 15 mmscfd, proyek upgrade Bangadua oleh Pertamina EP dengan tambahan produksi 240 bopd dan 2 mmscfd, dan proyek Sidayu oleh Saka Indonesia Pangkah Ltd dengan tambahan 6793 bopd dan gas 4,2 mmscfd.
Selanjutnya ada proyek West Pangkah oleh Saka Indonesia Pangkah Ltd sebesar 2.200 BOPD dan 23 mmscfd, proyek Bukit Tua Phase 3 oleh Petronas Carigali Ketapang II Ltd dengan tambahan mencapai 14.000 bopd dan 30 mmscfd.
Kemudian ada juga EOR Jirak oleh Pertamina EP. Kehadiran proyek ini diprediksi bakal berkontribusi sekitar 4.000 bopd. Serta, proyek Merakes oleh Eni East Sepinggan dengan tambahan 391 mmscfd.
Dua proyek yang juga direncanakan onstream untuk mempertahankan produksi yakni Seng Segar Field Booster Compressor oleh EMP Bentu dengan produksi 105 mmscfd serta Proyek Gas Supply untuk RU-V oleh Pertamina Hulu Mahakam sebesar 25 mmscfd.
Kehadiran 12 proyek ini berkontribusi pada penambahan total investasi mencapai US$ 1,65 miliar.