Komisi VII DPR

Tinjau Langsung Pembangunan Smelter di Mempawah, Komisi VII: Dorong Percepatan Pembangunannya

Mempawah, Ruangenergi.com Komisi VII DPR-RI mendorong percepatan pembangunan smelter yang akan dikelola oleh PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) anak perusahaan PT Inalum (Persero) dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk.

Pasalnya, Pembangunan Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) dilakukan di Desa Bukit Batu, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Saat melakukan kunjungan kerja spesifik pembangunan smelter tersebut, Anggota Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman, mengatakan bahwa smelter ini yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) ditargetkan rampung dibangun pada 2023.

“Hadirnya Komisi VII ke smelter PT BAI ini sebenarnya dalam rangka untuk men-support PT BAI agar bisa melakukan percepatan proses pembangunan smelter. Karena implikasi (smelter) secara ekonomi buat masyarakat sekitar maupun seluruh Kalbar yang cukup signifikan,” ungkap Maman disela-sela Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR.

Ia menambahkan, sebelumnya Komisi VII DPR RI sudah berdiskusi dengan Wakil Gubernur Kalbar Ria Norsan, Bupati Mempawah Erlina, perwakilan Kementerian ESDM, serta Dirut PT BAI terkait kendala maupun hambatan dalam pembangunan smelter itu.

Politisi Partai Golkar itu memastikan bahwa Komisi VII DPR memberikan dukungan dalam penyelesaian kendala-kendala tersebut.

Selain itu, ia berharap kehadiran smelter ini bisa memberikan dampak semaksimal mungkin terhadap ekonomi Mempawah dan Kalbar pada umumnya.

Namun demikian, Maman menggarisbawahi terkait jumlah tenaga kerja yang akan diserap SGAR ini. Menurutnya dengan menyerap 800 tenaga kerja, belum terlalu signifikan. Sehingga Maman menilai yang perlu dikembangkan adalah efek domino dari adanya smelter ini.

Salah satunya adalah pemasok-pemasok bauksit dari beberapa perusahaan yang mengantongi Izin Usaha Pertambangan (IUP) di sekitar smelter. Kendati pasokan bauksit itu didominasi oleh PT Antam, harapannya sektor swasta turut terlibat, sehingga turut menyerap tenaga kerja lokal.

“Harapan kita juga dibuka kepada Izin Usaha Pertambangan (IUP-IUP) swasta, supaya nanti IUP swasta juga bisa menyerap tenaga kerja. Pastikan nanti ada proses penambangan bauksit di sekitarnya untuk disuplai ke PT BAI,” imbuhnya.

“Jadi tidak bisa serta-merta hanya dibebankan kepada PT BAI saja kalau kita bicara konteks penyerapan tenaga kerja. Harapan kita justru nanti ada efek domino, perusahaan-perusahaan servis yang bekerja di PT BAI, kontraktor lokal masuk, terus tambang-tambang sekitar nanti terbuka. Nah itu tenaga kerja semua terserap. Itu efek domino yang kita harapkan,” sambung Maman.

Sebelumnya, Bupati Mempawah, Erlina, mengatakan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Mempawah itu telah ditetapkan Presiden Joko Widodo.

Atas dasar tersebut, Pemerintah Kabupaten Mempawah mendorong percepatan pembangunan, baik proyek di Pelabuhan Kijing maupun pembangunan pabrik SGAR PT yang dikelola BAI di Kecamatan Sungai Kunyit, Mempawah.

Erlina berharap kehadiran PSN mampu membawa perubahan bagi peningkatan perekonomian, penyerapan tenaga kerja, hingga penanggulangan kemiskinan. Termasuk peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Mempawah yang pada akhirnya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.

“Mudah-mudahan dengan kehadiran bapak-bapak dan ibu dari Komisi VII DPR RI dapat memberikan dukungan dan rekomendasi untuk percepatan pembangunan dan pengoperasian smelter PT BAI,” paparnya.

Kemudian, Direktur Utama PT BAI, Dante Sinaga, menjelaskan bahwa progres pembangunan smelter PT BAI sejauh ini tidak mengalami kendala berarti.

Pihaknya menargetkan smelter akan beroperasi pada tahun 2023. Ia mengklaim kendala di lapangan sudah terselesaikan.

“Kerja sama dengan pemerintah kabupaten sudah dilakukan, dan hubungan dengan pemerintah provinsi juga sudah dibangun. Serta masyarakat juga sangat kondusif,” bebernya.

Lebih jauh, ia memastikan, progres pembangunan sampai saat juga tetap berjalan demi mengejar target penyelesaian yang sudah direncanakan.

“Konstruksi sudah jalan, pekerja TKA (Tenaga Kerja Asing) juga yang sudah diberikan izin dari pemerintah juga sudah datang di sini (PT BAI). Jadi ini sudah jalan semuanya. Juli 2023 semua akan selesai,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *