Jakarta,ruangenergi.com-PT Pertamina Power Indonesia sub holding Power & New Renewable Energy (NRE) PT Pertamina (Persero) menargetkan seluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) baik Company own company operate (COCO) maupun company own dealer operate (CODO) di seluruh Indonesia dipasang pembangkit listrik tenaga surya atap (PLTS Rooftop).
Program ini sudah dimulai Desember 2020 lalu dan berlanjut terus di tahun 2021 ini juga.
“Rencana ada PLTS, lagi garap ground mounted Dumai, Cilacap sama Sei Mangkei. Sama pararel PLTS rooftop di SPBU Pertamina,” kata Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Power Indonesia Dicky Septriadi kepada ruangenergi.com,Jumat (02/07/2021) di Jakarta.
Dicky menuturkan PLTS Atap ini akan dipasang di SPBU COCO dan lainnya. Starting di Desember 2020 lalu 52 SPBU coco, next berproses ke SPBU lainnya. Namun Dicky tidak memerinci skema bisnis PLTS Atap ini bagaimana dan seperti apa.
Dalam catatan ruangenergi.com, PT Pertamina (Persero) meresmikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di SPBU Pertamina dalam acara yang bertajuk “Komitmen Pertamina Dorong Percepatan Transisi Energi”.
Pembangunan dan pengoperasian PLTS di SPBU tersebut dilakukan oleh Pertamina melalui PT Pertamina Power Indonesia (PPI) sebagai Subholding PNRE dan PT Pertamina Retail yang merupakan bagian dari Subholding C&T bekerja sama dengan PT LEN Industri sebagai bagian dalam program sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pembangunan PLTS dilakukan di 63 SPBU COCO Pertamina yang tersebar di wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Banten, dan Jawa Barat sebanyak 37 titik SPBU, Jawa Tengah sebanyak 11 titik SPBU, dan Jawa Timur sebanyak 15 titik SPBU. Dengan total 1.100 solar panel system (photovoltaics) yang ditempatkan di setiap atap SPBU tersebut, maka dapat menghasilkan kapasitas terpasang sebesar 385 kWp.
“Pembangunan PLTS di SPBU ini merupakan bentuk komitmen Pertamina untuk terus mendorong peningkatan bauran energi sebagai bagian dari upaya percepatan transisi energi yang dimulai dari halaman rumah sendiri. Ini adalah langkah kecil kami untuk memulai giant step dalam transisi energi,” kata Nicke dalam acara peresmian dilakukan secara virtual oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, pada Jumat (18/12/2020) lalu,di Jakarta.
Bentuk kontribusi Pertamina lainnya dalam hal pengembangan EBT sudah dilaksanakan sejak lama, seperti halnya pemanfaatan panas bumi yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia dengan total kapasitas terpasang sebesar 1.877 Megawatt (MW) dimana 672 MW dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan 1.205 MW dikelola secara kemitraan oleh PGE dan beberapa perusahaan. Selain itu, Pertamina juga memiliki portofolio proyek energi bersih yang telah dioperasikan antara lain PLTS di area beberapa Kilang serta Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg), yang berasal dari pengolahan limbah kelapa sawit dengan kapasitas 2.4 MW yang bersinergi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) group.