Akhirnya Besok MCTN Resmi Dikuasai PLN

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.com-Penantian panjang untuk menentukan siapa akhirnya yang akan ditunjuk sebagai pengelola North Duri Cogeneration (NDC) yang selama ini dijalankan oleh PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) yang mayoritas sahamnya dimiliki Chevron Standard Ltd (CSL), mulai Selasa 06 Juli 2021 beralih kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)/PLN.

Ruangenergi.com mendapatkan kabar bahwa sales purchase Agreement (SPA) PT. MCTN antara PT PLN (Persero) dengan CSL (Chevron Standard Limited) akan ditandatangani pada Selasa 6 Juli 2021 di Jakarta.

“Kami sedang mempersiapkan acara buat besok (Selasa 06/07/2021) yakni  sales purchase agreement (SPA) PT. MCTN antara PLN dengan CSL (Chevron Standard Limited),mohon bersabar ya menunggunya,” kata sumber ruangenergi.com,Seni (05/07/2021) di Jakarta.

Dalam catatan ruangenergi.com,pengelolaan Blok Rokan mulai 9 Agustus 2021 akan beralih dari Chevron Pacific Indonesia ke PT Pertamina Hulu Rokan. Blok Rokan merupakan penyumbang 25 persen dari total produksi minyak nasional.

Selama dikelola oleh CPI, pasokan listrik untuk blok Rokan ini berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) berkapasitas 300 Megawatt (MW) yang dimiliki oleh PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) yang mayoritas sahamnya dimiliki Chevron Standar Ltd (CSL).

“Saat ini kami sedang merampungkan negosiasi dengan MCTN. Semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama kita bisa tercapai kesepakatan. Insya Allah awal Juli 2021 saham MCTN 100 persen milik PLN,” kata Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril, kepada ruangenergi.com, Kamis(24/6/21).

Bob Saril menambahkan, dalam melayani kebutuhan listrik dan uap Blok Rokan, PLN merencanakan 2 tahap yaitu masa transisi dan masa permanen.

Tahap pertama, masa transisi dengan memanfaatkan pembangkit listrik eksisting yang akan berlangsung selama 3 tahun, mulai 9 Agustus 2021. Tahap kedua, masa layanan permanen akan mengandalkan pembangkit dan jaringan PLN yang dimulai pada 2024.

Rencananya listrik Blok Rokan sekitar 400 MW dipasok dari sistem kelistrikan Sumatera dan uap 335 MBSPD dengan menggunakan New Steam Generator. PLN membutuhkan waktu sekitar tiga tahun untuk membangun interkoneksi listrik sistem Sumatera ke Blok Rokan.

Dalam kurun waktu tersebut, PLN akan memanfaatkan PLTG North Duri Cogen MCTN 300 MW dan didukung PLTG Minas dan Central Duri sebesar 130 MW.Selain itu, penyediaan pasokan listrik yang handal dari Sistem Sumatera ke Blok Rokan dilakukan dari tiga sumber. Pertama, melalui transmisi New Garuda Sakti – Balai Pungut, kapasitas 290 MW. Kedua, melalui transmisi Duri – Balai Pungut, kapasitas 240 MW. Ketiga, melalui pembangkit Balai Pungut sebesar 250 MW.

“Harapan kami adalah kalau satu ada kendala, ada dua backup. Lalu untuk menjamin kehandalan, dilengkapi juga dengan fasilitas kompensator (kapasitor) di sisi TT dan Converter 5X100 MW. Mengapa kami pasang 5X100 MW karena untuk mengantisipasi pengembangan ke depannya, sekaligus untuk mem-backup sistem apabila sedang ada pemeliharaan,” pungkas Bob Saril ketika itu.