Jakarta, ruangenergi – Anggota Dewan Energi Nasioana (DEN) Herman Darnel Ibrahim dalam wawancara dengan ruangenergi.com menyatakan Pembentukan Holding BUMN Geothermal merupakan suatu keniscayaan jika tujuannya untuk mempercepat transisi energi dengan mengoptimalkan penggunaan panas bumi, sebagai Energi Baru Terbarukan (EBT), yang resources dimiliki Indonesia sangat melimpah meruah. Selain itu, penggunaan Panas Bumi dalam Pembangkit Listrik akan mempercepat pencapaian target EBT dalam bauran energi.
Herman Darnel dengan lugas menjelaskan, wacana menggabungkan atau merger sudah ada sejak dirinya menjadi Ketua Umum Panas Bumi di era Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro. Mengapa harus memakai istilah merger bukan hoilding ? Karena dengan merger nantinya akan terbentuk BUMN Panas Bumi, dan tidak ada salah satu yang menguasai serta harus ada yang ditunjuk siapa yang berhak memimpin, tetapi semua punya posisi sama untuk saling mendukung sesuai dengan keahlian yang dimilikinya.
“ Resiko eksplorasi panas bumi sangat besar dan perlu investasi besar. Jika BUMN Panas Bumi merger maka resiko itu menjadi lebih kecil. Saya tidak anti holding, tetapi jika hanya untuk mengejar IPO sebaiknya jangan dilakukan. Kalau mau mulus ya bentuk BUMN Panas Bumi dengan cara merger”, ujar Herman Darnel Ibrahim, kepada ruanenergi.com, Senin(26/7/21)
Pakar Energi dan Kelistrikan ini lebih menginginkan dibentuknya BUMN Energi Terbarukan , sehingga pemerintah bisa dengan leluasa memberikan penyertaan modal untuk mendukung percepatan transisi energi.
“ Karena transisi energi kita bicara bagaimana menggantikan dominasi penggunaan energi fosil ke energi terbarukan. Dengan adanya BUMN Energi Terbarukan tidak hanya untuk mempercepat pengembangan panas bumi saja, tetapi bisa juga memanfaatkan energi baru terbarukan lain, seperti Bayu, Matahari, dan air”, tukas Herman Darnel