Bandung, Ruangenergi.com – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menggelar pertemuan dengan PT Telkom Indonesia Tbk, bertempat di Hotel Intercontinental Bandung, Jawa Barat, belum lama ini.
Adalah Kepala BPH Migas, Erika Retnowati dan Anggota Komite BPH Migas yang bertemu dengan Direktur Enterprise & Business PT. Telkom Indonesia, Edi Witjara.
Pada kesempatan tersebut PT. Telkom Indonesia memaparkan Downstrem Monitoring and supervision Room for oil & Gas.
Salah satunya adalah Program digitalisasi SPBU Pertamina, yang merupakan Kerjasama antara PT. Telkom Indonesia dengan PT. Pertamina (Persero).
Sebagaimana diketahui, program ini merupakan tindak lanjut dari Peraturan BPH Migas Nomor 6 Tahun 2013 tentang Penggunaan Sistem Teknologi Informasi dalam Penyaluran Bahan Bakar Minyak dan Surat Keputusan Kepala BPH Migas Nomor 38/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2017 tanggal 19 Desember 2017 tentang Penugasan Badan Usaha untuk Melaksanakan Penyediaan dan Pendistribusian Jenis BBM Tertentu Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2022 yang menyebutkan bahwa Badan Usaha Penugasan jenis BBM Tertentu wajib menyiapkan sistem teknologi informasi terpadu yang dapat merekam data konsumen dan volume penyaluran BBM untuk setiap konsumen secara online.
Tercatat hingga saat ini program digitalisasi SPBU telah terpasang di 5.518 SPBU Reguler di seluruh Indonesia. Pihaknya berharap, penggunaan digitalisasi SPBU diharapkan berfungsi sebagai alat pengawasan penyaluran Jenis BBM Tertentu (BBM Bersubsidi) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) berbasis IT agar tepat sasaran dan tepat volume dan meningkatkan akuntabilitas.
