kementerian esdm

Kementerian ESDM Penghargaan Pembangunan Energi Berbasis Lingkungan dari Waste4Change dan METI

Jakarta, Ruangenergi.comKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendapatkan apresiasi dari sejumlah kalangan, atas kontribusi dalam memberikan pelayanan publik untuk memprioritaskan pembangunan energi berbasis lingkungan hidup.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi, mengungkapkan bahwa apresiasi yang didapat Kementerian ESDM dari penghargaan Waste4Change dan Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) di tahun 2021.

“Kementerian ESDM meraih kategori Most Reduce-Waste to Landfill 2021 dari Waste4Change dan kategori The Energy Efficiency and Energy Conservation (EECE) Commitment untuk Gedung Chairul Saleh Kementerian ESDM dari METI,” jelas Agung.

Menurutnya, penghargaan dari Waste4Change merupakan bukti kepada masyakat atas rencana aksi yang dilakukan oleh Kementerian ESDM dalam menerapkan pengelolaan sampah yang bertanggung jawab (responsible waste management) dan berupaya mengurangi jumlah sampah yang berakhir di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

“Kami memastikan untuk meminimalisir timbunan limbah internal serta penggunaan kemasan ramah lingkungan untuk meningkatkan nilai daur ulang,” paparnya.

Kementerian esdm

Sementara dari sisi penerapan energi efisensi dan konservasi, ungkap Agung, Kementerian ESDM juga mendesain Gedung Chairul Saleh Kementerian ESDM dengan konsep Green & Healthy Building, dengan geometri bangunan menghadap Utara-Selatan, memanfaatkan pencahayaan alami, menyediakan bukaan ventilasi di sekeliling bangunan, serta dikelilingi dengan pepohonan yang berfungsi melindungi bangunan dari sinar matahari langsung dan mengurangi pencemaran udara.

“Ini membuat pengguna gedung Kementerian ESDM dapat meningkatkan produktivitas, kesejahteraan dan kualitas udara dalam ruangan yang sehat,” beber Agung.

Selain itu, Agung menjelaskan Gedung Chairul Saleh juga telah mengimplementasikan Program Manajemen Energi sejak tahun 2016 dan menerapkan ISO 50001: 2018 tentang sistem manajemen energi.

“Melalui pola operasional bangunan yang didasarkan pada Green Operation & Maintenance menciptakan sistem operasional yang baik didukung dengan penggunaan energi terbarukan dan Building Automation System (BAS) untuk menjalankan peralatan listrik,” tuturnya.

Melalui dua penghargaan ini, Agung berharap hal ini akan menjadi inspirasi bagi instansi lain dalam memprioritaskan pembangunan energi berbasis lingkungan.

“Kami turut senang dan berbangga atas pencapaian ini. Semoga ini menjadi stimulus replikasi dan dijadikan best practice bagi pengelolaan gedung-gedung lainnya, tak hanya di lingkup Kementerian ESDM saja, namun lebih luas lagi ke berbagai sektor,” tandasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *