Migas Akui Tantangan Berat Gaet Minat Investor

Nusa Dua,Bali,ruangenergi.comDirektur Pembinaan Kegiatan Usaha Hulu Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Mustafid Gunawan mengatakan tantangan yang saat ini dialami industri migas Indonesia adalah menarik kembali minat investor dan memperbanyak usaha eksplorasi. Upaya-upaya yang saat ini dilakukan adalah memberikan kemudahan-kemudahan, seperti akses data, akses lelang dan perbaikan terms and conditions.

Dukungan terhadap pengembangan industri hulu migas terus dilakukan Pemerintah, antara lain dengan memperbaiki fiscal term hulu migas yang diharapkan mampu menghasilkan reformasi peraturan kontrak hulu migas yang dapat mendorong peningkatan produksi migas.

Dalam pelaksanaan penawaran wilayah kerja, Menteri ESDM menetapkan Tim yang bertugas mulai dari penyiapan wilayah kerja yaitu pemilihan wilayah, kemudian evaluasi, penyiapan terms and conditions dan pelaksanaan lelang. Tim ini juga bertanggung jawab nantinya dalam evaluasi penawaran yang disampaikan peserta lelang.

Tim ini beranggotakan elemen dari Kementerian ESDM, SKK Migas dan tenaga ahli dari perguruan tinggi. Materi penyiapan WK yang disiapkan oleh tim, sumbernya bisa dari mana saja, misalnya dari usulan tim trilateral bentukan kementerian yang secara aktif menyelenggarakan FGD potensi migas, kemudian dari recycled area atau wilayah kerja yang dikembalikan atau hasil survei umum yang dilakukan oleh perusahaan speculative survey.

“Kemarin kami telah membuka lelang wilayah kerja (WK) migas dengan terms and condition yang lebih baik, seperti split atau bagi hasil yang lebih menarik, FTP menjadi 10% shareable, penerapan harga DMO 100% selama kontrak dan ketentuan baru relinquishment (tidak ada pengembalian sebagian area di tahun ke-3 kontrak), Kami juga berharap kemudahan akses data dapat meningkatkan investor untuk berinvestasi di Indonesia,” kata Mustafid saat menjadi pemateri di dalam .The 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2021 (IOG 2021) yang digelar di Bali.

Saat ini Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan tengah berkoordinasi untuk memperbaiki fiscal term tersebut agar industri hulu migas sukses memainkan perannya pada saat Indonesia memasuki masa transisi energi, dengan tetap berkomitmen terhadap penurunan emisi karbon.

Setiap WK yang akan ditawarkan ini, sebelum ditetapkan oleh Menteri ESDM, dikonsultasikan ke Pemerintah provinsi maupun dikoordinasikan kepada instansi terkait. Selain dalam rangka sosialisasi awal mengenai rencana proyek, juga dalam rangka mitigasi atas wilayah kerja dari sisi tata ruang dan pemanfaatan ruang. Hal ini penting untuk diketahui calon investor, karena selain risiko subsurface, dalam operasi migas ditemui pula risiko yang dipermukaan yang tidak terhindarkan.

Model penawaran lelang WK migas yang Indonesia terbagi dua yaitu melalui mekanisme Lelang Reguler dan Penawaran Langsung. Mekanisme Penawaran langsung memberi kesempatan kepada perusahaan untuk memilih dan melakukan studi pada wilayah terbuka. Selanjutnya, WK yang dinominasikan tetap harus dilelangkan, dan sebagai gantinya sebagai penghargaan atas inisiatif nominasi tadi, nantinya pelaksana lelang mendapatkan privilege berupa right to match.

“Berdasarkan data, prosentase sukses penawaran langsung WK migas mencapai lebih dari 70% atau lebih baik dibandingkan dari WK yang ditawarkan melalui lelang regular yang sekitar 50%,” pungkas  Mustafid.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *