Jakarta,ruangenergi.com– Sumur eksplorasi lepas pantai yang digarap oleh kontraktor kontrak kerjasama (KKKS) minyak dan gas Premier Oil Indonesia (Andaman II) Ltd yakni Sumur Timpan-1 di WK ANDAMAN II ada temuan hidrokarbon berupa kondensate.
Temuan itu membuka cakrawala Aceh kembali menghasilkan kondensate pasca Kilang LNG Arun stop berproduksi LNG plus kondensate.
“Minggu ini SKK Migas dan Premier akan bikin press release tentang hasil sumur Timpan-1 di WK ANDAMAN II. Ada temuan kondensate di Timpan-1,” kata sumber ruangenergi.com,Senin (11/07/2022) di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, Blok Andaman II dimenangkan oleh Konsorsium Premier Oil Andaman Limited – KrisEnergy (Andaman II) Ltd – Mubadala Petroleum (Andaman II) RCS Ltd dalam lelang tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Kementerian ESDM.
Blok Andaman II berlokasi di laut Andaman di sebelah utara Aceh. Kontrak blok itu menggunakan skema gross split, dengan jangka waktu kontrak selama 30 tahun yang dimulai dengan tahap eksplorasi selama enam tahun. Kontraktor Blok Andaman II telah menyerahkan jaminan pelaksanaan sesuai aturan dan telah membayar bonus tanda tangan. Premier Oil akan mengerjakan beberapa kegiatan di tiga tahun pertama dengan total investasi senilai US$ 7,550 juta. Dana itu untuk studi G&G, akuisisi data seismik 3D sepanjang 1.850 km2