JAKARTA – Priok Power Generation and O&M Service Unit (POMU) yang dikelola oleh PLN Indonesia Power yang berlokasi di pantai utara Jakarta merupakan pembangkit ramah lingkungan. Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Priok dengan kapasitas 2,800 mega watt (MW) menggunakan gas alam sebaga ibahan bakar yang ramah lingkungan atau Natural Gas Combined Cycle (NGCC).
General Manager PLN Indonesia Power Priok POMU Igan Subawa Putra mengungkapkan bahwa Priok POMU merupakan infratruktur kelistrikan yang sanagat vital untuk menjaga keandalan pasokan listrik Jawa – Bali.
“Dengan total kapasitas terpasang 2,800 MW pembangkit yang dikelola Indonesia Power , ini merupakan merupakan pembangkit ramah lingkungan terbesar di Asiia Tenggara’, ungkap Igan Subawa kepada Ruang Energi.Com di Jakarta , Jum’at (14/10/22).
Lebih lanjut Igan menjelaskan, sebagai pembangkit berbahan bakar gas, PLTGU Priok merupakan pembangkit dengan tipe load follower ataupun peaker yang lebih berfungsi menjaga keandalan listrik karena dapat membangkitkan listrik dalam waktu yang cepat.
“Jika terjadi peningkatan kebutuhan secara tiba-tiba, ataupun ada gangguan pada satu pembangkit di sistem Jawa Bali, pembangkit ini yang akan segera memenuhi kebutuhan listrik pada sistem,” jelasnya

Menurutnya, PLTGU Priok juga didesain lebih efisien dan ramah lingkungan. Hal ini didukung dengan sistem pembakaran Dry Low Nitrogen Oksida (NOx) Type Combuster di PLTGU sehingga menghasilkan emisi gas buang pembangkit NOx ramah lingkungan.
Daya yang dihasilkan oleh PLTGU Priok disalurkan melalui Gas Insulated Substation Tegangan Ekstra Tinggi (GISTET) 500 kV Priok, selanjutnya dari IBT 500 kV/150 kV akan disalurkan ke sistem jaringan 150 kV ke arah GIS 150 kV Priok Timur Baru dan GIS 150 kV Priok Barat.
Igan menegaskan, untuk menjaga keandalan listrik Jawa Bali, pasokan energi primer PLTGU Priok kebutuhan gas-nya dipasok dari Nusantara Regas dan PGN.
“Kebutuhan gas untuk PLTGU Priok sebesar 200 MMSCFD dipasok dengan aman tanpa kendala. Pasokan dari Floating Storage and Regasification Unit (FRSU) Nusantara Regas sebesar 150 MMSCFD dan dari PGN sebesar 50 MMSCFD”,pungkas Igan Subawa