Jakarta, Ruangenergi.com – Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata Djoko Setijowarno menilai, mobilitas masyarakat terbesar masih di sektor transportasi, sehingga akan lebih bijak jika rencana pemerintah memberikan insentif kendaraan listrik dialihkan untuk perbaikan dan pembenahan transportasi umum.
“Akan lebih bijak jika pemerintah dan DPR bersepakat mengalihkan insentif untuk kendaraan listrik sebesar Rp 5 triliun untuk menambah subsidi sektor transportasi darat khususnya pada perbaikan dan pembenahan transportasi umum,” kata Djoko dalam keterangannya di Jakarta, Senin (09/1/2023).
Menurutnya, subsidi bisa diberikan untuk angkutan umum perkotaan maupun angkutan jalan perintis.
“Subsidi layanan transportasi di sektor transportasi darat masih perlu diperbanyak, mengingat mobilitas masyarakat terbesar di darat,” ucapnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemberian insentif untuk pembelian mobil listrik karena pemerintah mengetahui harga mobil listrik jauh lebih mahal dari mobil biasa atau sekitar 30 persen lebih tinggi.
“Negara kompetitor kita paling dekat Thailand pun memberikan subsidi yang sama. Kita juga butuh market pengembangan pasar supaya jumlah mobil listrik itu bisa mencapai minimal 20 persen di tahun 2025 atau sejumlah 400.000 unit,” papar Airlangga.
Menurut Airlangga, insentif yang akan diberikan itu tidak sama dengan subsidi bahan bakar minyak.
“Ini bukan subsidi tapi insentif, kita berikan dalam rupiah tertentu ini sedang bicara dengan ibu Menteri Keuangan nilainya Rp 5 triliun nanti dibagi motor berapa mobil berapa, bus kita akan pertimbangkan juga,” tutup Airlangga.
Seperti diketahui, pemerintah sebelumnya, berencana memberikan insentif untuk pembelian mobil listrik hingga Rp 80 juta, mobil listrik berbasis hibrida sebesar Rp 40 juta dan motor listrik mendapat Rp 8 juta jika pembelian baru sedangkan untuk motor konversi menjadi motor listrik akan diberikan sekitar Rp 5 juta.
Catatannya, insentif akan diberikan kepada pembeli yang membeli mobil atau motor listrik yang mempunyai pabrik di Indonesia.(SF)