Jakarta, Ruangenergi.com – General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan mengatakan, dalam menghadapi intensitas curah hujan tinggi sejak semalam, pihaknya memberikan sejumlah tips aman saat hujan dan potensi banjir.
Pertama, kata dia, jika terjadi hujan deras pastikan berada dalam tempat teduh dan jauh dari jaringan listrik seperti tiang listrik. Walaupun PLN secara rutin mengecek tiang dan kebel listrik untuk memastikan tidak ada arus bocor.
Kedua, pastikan kabel listrik dalam keadaan terbungkus, dan sambungan kabel terisolasi dengan sempurna.
“Kami himbau masyarakat menggunakan listrik secara sah baik untuk rumah maupun Fasos Fasum. Mengambil listrik sendiri dari tiang langsung itu sangat berbahaya karena bisa saja kabelnya tidak standar dan sambungannya terkelupas, sangat berbahaya apalagi saat hujan karena air itu konduktor,” papar Doddy.
Ketiga, lanjut dia, apabila ketinggian air mulai naik, segeralah cabut colokan listrik yang berada di bawah. Naikkan alat elektronik ke tempat yang lebih tinggi.
Keempat, jika air mulai memasuki rumah segera matikan aliran listrik dari kWh meter.
“Karena keselamatan jiwa manusia itu yang utama, segera saja matikan secara mandiri listrik yang ada di rumah dari meteran langsung,” kata Doddy.
Kelima, apabila sudah terjadi banjir dan PLN belum memadamkan aliran listrik di wilayah tersebut, segeralah melaporkan melalui PLN Mobile atau contact center PLN 123 untuk minta dipadamkan aliran listriknya dari gardu distribusi.
“PLN akan berpatroli menyisir daerah banjir dan segera memadamkan aliran listrik dari gardu distribusi. Namun, peran masyarakat untuk melaporkan sangatlah penting,” ujarnya.
“PLN juga akan menyalakan kembali aliran listrik di daerah yang terdampak banjir setelah air benar-benar surut dan ada kesepakatan penandatanganan berita acara penyalaan listrik kembali antara PLN dengan tokoh masyatakat setempat,” sambung Doddy.
Lebih jauh ia mengatakan, untuk mengantisipasi hujan deras dan potensi banjir, PLN mengerahkan 2.029 personil yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Selain petugas yang bertugas selama 24 jam sehari, pihaknya juga menyiagakan 25 unit perahu karet, 41 unit Uninterrupted Power Supply (UPS) dengan total daya 7.070 KVA, 7 unit Unit Kabel Bergerak (UKB) sepanjang 2.600 meter, 15 unit Unit Trafo Bergerak (UTB) total daya 1.745 KVA, 8 unit mobil 4WD, 23 unit Unit gardu Bergerak (UGB) total daya 17.080 KVA, 10 unit genset kapasitas 1.745 KVA dan 7 unit kendaraan deteksi stand by di Jakarta dan sekitarnya.
PLN UID Jakarta Raya telah melakukan perkuatan pasokan listrik ke 210 gardu distribusi rumah pompa dan peninggian gardu-gardu distribusi sebanyak 518 gardu. Tercatat ada 6 pintu air, 210 titik pompa stasioner, dan 6 lokasi gardu rumah pompa yang telah dilengkapi peralatan switching otomatis.
“Kami rutin melaksanakan inspeksi dan pemeliharaan kabel tegangan rendah, sebagai upaya preventif menghadapi potensi banjir, juga koordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk penanggulangan bencana, baik dengan BPBD, pemda, Pemadam Kebakaran dan Kepolisian,” jelas Doddy.
Selain pemeliharaan rutin, PLN memantau kondisi kelistrikan terkini di wilayah Jakarta dan sekitarnya melalui Disaster Recovery Center (DRC), yaitu pusat pemantauan kondisi kelistrikan, serta daerah yang mengalami pemadaman akibat banjir.
“Kami memiliki tim khusus yaitu Detasemen Layanan Khusus 123 (Denyansus 123) di empat posko, yaitu Tanjung Priuk, Cempaka Putih, Lenteng Agung, dan Cengkareng, yang disiagakan untuk mengantisipasi bencana banjir,” tambah Doddy
Lebih lanjut bila melihat potensi gangguan listrik, dapat melaporkan langsung kepada PLN melalui Fitur Pengaduan di aplikasi PLN Mobile.(SF)