lapangan abadi

Lebih Dari 5 Pembeli LNG Masela Didapatkan Inpex

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,Ruangenergi.com-Kepala Skk Migas Dwi Soetjipto memaparkan dihadapan Komisi VII DPR RI bahwa ada lebih dari 5 pembeli gas potensial dari Lapangan Abadi,Blok Masela yang dipasarkan oleh Inpex Masela Ltd.

SKK Migas mendapatkan laporan dari Inpex Masela Ltd bahwa sudah melakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan LNG Potential Buyers.

“MoU telah ditandatangani: PLN, Pupuk Indonesia (PI),ENN (China), Shizouka Gas (Jepang). Saat ini diskusi lanjut dengan PLN dan PI. Pembahasan MoU dengan CNOOC,CPC,Sinopec,Kyushu Electric,” kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam paparan RDP dengan Komisi VII DPR kemaring siang di Jakarta.

Dalam paparan SKK Migas,dimana bahan paparan diperoleh ruangenergi.com, disebutkan bahwa Inpex sebagai operator tetap berkomitmen dalam pengembangan lapangan Abadi,blok Masela. Kemudian,Shell Indonesia akan menyelesaikan proses divestasi dengan target 18 bulan.
Inpex Masela masih memegang saham 65% dan Shell Upstream Overseas (I) Ltd memegang 35% sejak tahun 2013 lalu.

Baca juga:DPR Beri Tenggat Waktu Kepada Kepala SKK Migas

Dalam catatan ruangenergi.com,penandatanganan POD pada bulan Juli 2019, telah dilakukan beberapa kali koordinasi secara intens dengan Inpex serta dibentuk tim internal SKK Migas untuk dapat lebih melakukan koordinasi antar unit terkait di SKK Migas, memantau dan memastikan setiap tahapan dapat berjalan sesuai rencana, serta menghilangkan berbagai hambatan yang ada.

timeline masela

Pada hari ini Senin, 4 Nopember 2019, telah diserahkan ke Inpex Masela persetujuan Prakualifikasi untuk FEED OLNG dan FPSO oleh Deputi Pengendalian Pengadaan SKK Migas. Pada kesempatan tersebut, Deputi Pengendalian pengadaan menegaskan kembali kepada Inpex Masela terkait dengan proyek yang dapat menciptakan multiplier effect sesuai arahan Presiden untuk mendorong tumbuhnya industri di dalam negeri dan menciptakan lapangan kerja bagi, secara khusus masyarakat lokal di area proyek.

Sebagai informasisaat pembangunan proyek Masela diperkirakan akan menyerap sekitar 30.000 tenaga kerja, langsung maupun tidak langsung. Sedangkan dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang mencapai 26%, dengan investasi sebesar antara US$ 18,5 miliar – US$ 19,8 miliar akan memberikan multiplier effect secara ekonomi dan peningkatakan kapasitas industri nasional sebesar antara US$ 4,8 miliar sd US$ 5,1 miliar.

Sehubungan dengan akan selesainya proyek Masela di tahun 2027 diharapkan dapat diikuti dengan meningkatnya kapasitas dan kinerja industri dalam negeri yang tidak hanya mampu bersaing dalam pasar domestik semata, dengan adanya proyek Masela diharapkan kapasitas dan daya saing industri dalam negeri dapat memasok kebutuhan pasar global di sektor migas.

Dalam konteks peningkatan kualtias SDM nasional, sebagaimana yang menjadi fokus Pemerintah, maka dengan adanya proyek Masela dapat terjadi transfer teknologi dan pengetahuan, sehingga dimasa mendatang SDM nasional semakin memiliki kapabilitas untuk mendukung Pemerintah dalam mengembangkan potensi migas di laut dalam yang masih memiliki potensi yang sangat besar.