rdp masela

DPR Beri Tenggat Waktu Kepada Kepala SKK Migas

Jakarta,Ruangenergi.com-Komisi VII DPR mendesak Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto agar memberi tenggat waktu (deadline) ke Kontraktor Kontrak Kerjasama Inpex Masela Ltd,anak usaha dari Inpex Corporation Jepang, agar target onstream di kuartal kedua 2027 dapat tercapai.

Termasuk memberikan data dan analisa cost benefit Proyek Abadi Masela.

“Data itu meliputi efisiensi proyek, proyeksi harga gas, market sharing untuk ekspor dan domestik untuk disampaikan kepada Komisi VII ” demikian isi Kesimpulan Rapat Dengar Pendapat Kepala SKK Migas dan Presdir Inpex Masela Ltd.

Baca juga :DPR Minta Pertamina Bisa Gabung di Blok Masela

Risalah Rapat yang dilaksanakan 24 Agustus 2020 ditandatangani Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dan Ketua Rapat,sekaligus Ketua Komisi VII Sugeng Suparwoto.

DPR juga mendesak Kepala SKK Migas untuk meningkatkan volume gas bumi Indonesia untuk kebutuhan pembangkit-pembangkit listrik yang menggunakan energi premier gas yang dikelola PLN. Ini dikarenakan sekitar 25% dari pembangkit listrik yang existing dan masih dalam proses pembangunan menggunakan energi primer gas.

wk masela

Dalam catatan ruangenergi.com,disebutkan bahwa Proyek Masela sebagai salah satu proyek strategis nasionaldapat selesai sesuai jadwal yaitu mulai berproduksi pada kuartal pertama tahun 2027, SKK Migas terus melakukan berbagai upaya untuk dapat menyelesaikan proyek tersebut. Blok abadi Masela yang memiliki kandungan gas mencapai 18,5 triliun cubic feet (TCF) dan investasi antara US$ 18,5 miliar sd US$ 19,8 miliar adalah proyek investasi terbesar sejak Indonesia merdeka. Oleh karena itu Pemerintah dan berbagai pihak memandang proyek ini sebagai upaya membangun kapasitas nasional untuk menuju Indonesia Maju.

Dengan akan selesainya proyek Masela di tahun 2027 diharapkan dapat diikuti dengan meningkatnya kapasitas dan kinerja industri dalam negeri yang tidak hanya mampu bersaing dalam pasar domestik semata, dengan adanya proyek Masela diharapkan kapasitas dan daya saing industri dalam negeri dapat memasok kebutuhan pasar global di sektor migas. Dalam konteks peningkatan kualtias SDM nasional, sebagaimana yang menjadi fokus Pemerintah, maka dengan adanya proyek Masela dapat terjadi transfer teknologi dan pengetahuan, sehingga dimasa mendatang SDM nasional semakin memiliki kapabilitas untuk mendukung Pemerintah dalam mengembangkan potensi migas di laut dalam yang masih memiliki potensi yang sangat besar.

Untuk itu, keterlibatan asosiasi dan pelaku usaha nasional menjadi penting, dan diharapkan Inpex dapat terus mensosialisasikan proyek Masela ke berbagai stakeholders terkait agar target TKDN 26% dapat tercapai dengan kualitas sesuai standar yang telah ditetapkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *