Jakarta,ruangenergi.com-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dikabarkan sedang mengevaluasi perpanjangan kontrak gas yang akan berakhir di tahun 2023 ini, termasuk kontrak gas Corridor block yang akan berakhir September 2023 mendatang.
Di sisi lain, semua kontrak yang sudah berakhir, dalam proses evaluasi untuk mendapatkan penetapan alokasi dari menteri.
“Termasuk melakukan evaluasi atas kemampuan pasok hulu, durasi dan plateu nya, serta perubahan keekonomian hulu jika ada. Prioritas pemanfaatan gas adalah untu domestik,” kata Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi dalam bincang santai bersama ruangenergi.com,Rabu (12/07/2023) di Jakarta.
Informasi yang didapat ruangenergi.com, PT PGN Tbk terindikasi akan menerima perpanjangan kontrak gas Corridor block untuk amankan pasokan gas ke pipa transmisi South Sumatera to West Java. Kontrak gas tersebut akan berakhir September 2023.
Mengutip website pertamina.com, Sub-holding Gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) berkomitmen merealisasikan pengembangan pipanisasi gas bumi jangka menengah 2021-2023. Untuk Itu, dalam waktu dekat PGN akan melaksanakan pembangunan interkoneksi pipa yang menghubungkan antara Pipa Transmisi South Sumatera West Java (SSWJ) dengan panjang sekitar 1.000 km dan Pipa Transmisi West Java Area (WJA) yang panjangnya kurang lebih 525 km.
Melalui integrasi tersebut, gas bumi dari lapangan gas Sumatera bagian tengah selatan (Sumbagtengsel) pada pipa SSJW I-Bojonegara-Cikande–Bitung akan terkoneksi dengan Stasiun Bitung pada Pipa WJA dengan ukuran pipa 24 inchi. Pengerjaan interkoneksi pipa sepanjang sekitar 1,4 km akan dimulai bulan Maret 2021 dan ditargetkan rampung pada Triwulan IV 2021.
Untuk menjalankan proyek tersebut, PT PGN Tbk bersama PT Pratiwi Putri Sulung melakukan penandatangan Engineering, Procurement, Construction, Installation and Commissioning (EPIC) pada Kamis, 18 Maret 2021.
