PLTU Cilacap Ekspansi Fase 2 Perkuat Pasokan Listrik di Jawa – Bali

Jakarta, Ruang Energi-Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap Ekspansi fase 2 yang baru saja diresmikan Presiden Jokowi segera memasok kebutuhan listrik Jawa – Bali. Pembangkit batu bara dengan kapasitas 1×1.000 MW ini telah memulai tahapan hot commisioning dan akan beroperasi secara komersial (COD/ Commercial Operation Date) pada September 2019.

Perkembangan proyek ini sangat cepat melampaui target hingga setahun dari yang ditetapkan. Dalam perjanjian penjualan tenaga listrik yang ditandatangani pada 12 Mei 2017, PLTU di Desa Karangkandri, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap ini ditargetkan COD pada Agustus 2020.

PLTU Cilacap Ekspansi II dikembangkan oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P), perusahaan patungan antara PT Pembangkitan Jawa – Bali (PJB) dengan 49% saham bersama PT Sumberenergi Sakti Prima (SSP) dengan 51% saham. Engineering, Procurement and Construction pembangkit dikerjakan oleh kontraktor China National Chemical Engineering Co. Ltd. Harga penjualan listrik ke PLN dalam PPA (power purchase agreement) ditetapkan sebesar 6.2 cent USD/kWh dengan masa perjanjian selama 30 tahun.

“Saat ini kami tengah menyelesaikan persiapan akhir. Koordinasi dengan pihak terkait terus kami lakukan. Bila tidak ada halangan, Insya Allah COD akan dilakukan akhir September ini,” kata Direktur Utama PT PJB, Iwan Agung Firstantara.

PLTU Cilacap Ekspansi II dibangun dengan skema build, own, operate dan sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan nasional Indonesia. Pembangkit ini merupakan bagian dari pengembangan PLTU Cilacap yang dioperasikan sejak tahun 2006.

PT PJB melalui PT S2P telah mengembangkan empat unit PLTU di Cilacap. Unit 1 (300 MW) beroperasi pada 6 April 2006, disusul Unit 2 (300 MW) pada 2 September 2006. Ekspansi I dengan kapasitas 660 MW diresmikan Presiden pada 25 Feruari 2019. Sedangkan Ekspansi II direncanakan COD pada akhir September 2019.

Dalam catatan 2 tahun lalu di Jawa Tengah sendiri rasio elektrifikasinya sebesar 98,38 persen. Sementara target 2019-2020 yaitu 99,9 persen, tentunya pembangunan pembangkit tidak melulu difokuskan di Jawa bagian Utara. Melihat peluang tersebut dan demi meningkatkan rasio elektrifikasi khususnya di Jawa bagian Selatan sejumlah pembangkit listrik berkapasitas besar pun dibangun di sana.

Sementara itu, Direktur Utama PT Sumber Segara Primadaya Agus Nurwahyudi mengatakan, S2P tetap melanjutkan pekerjaan untuk memenuhi permintaan Sistem Jawa Bali dalam hal ini melalui PLN UIP2B. Bahwa konstruksi PLTU Cilacap Ekspansi Fase II justru mengalami percepatan di tengah pandemi Covid-19.

“Kami sangat beruntung dengan adanya percepatan penyelesaian pembangkit yang semestinya selesai bulan Agustus 2021 bisa beroperasi akhir September 2020,”jelasnya

Dengan penyelesaian yang lebih cepat proyek pembangkit ramah lingkungan yang menggunakan teknologi ultra super critical (USC) ini dapat memperkuat sistem kelistrikan Jawa-Bali.

Untuk penyelesaian proyek penambahan jetty dan breakwater agak tertunda karena pandemi menyebabkan beberapa engineer dari kontraktor belum bisa kembali ke Cilacap.

“S2P ditunjuk pemerintah untuk Kembali membangun pembangkit dengan kapasitas 1×1.000 MW sebagai bagian dari program 35.000 MW. Dengan beroperasinya pembangkit 1.000 MW ini reserve margin) sistem kelistrikan Jawa—Bali semakin andal,” pungkas Agus Nurwahyudi.(***)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *