Ternyata SKK Migas Kawal Ketat Kegiatan Reaktivasi Lapangan Camar

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com- SKK Migas – PEB telah mengawal secara ketat kegiatan reaktivasi Lapangan Camar yang terletak di Utara Laut Jawa Timur, mulai dari proses pengadaan fasilitas produksi agar sesuai dengan aturan PTK 007 hingga berkoordinasi dengan daerah untuk mendukung kelancaran proyek.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro menyampaikan bahwa SKK Migas mendorong PT. Prima Energi Bawean (PEB) untuk dapat melakukan berbagai langkah dan upaya guna memastikan bahwa apa yang direncanakan dapat dilaksanakan sesuai waktu yang telah ditetapkan.

“Perkembangan yang ada, tidak lepas dari upaya SKK Migas untuk mendorong akselerasi reaktifasi Lapangan Camar sejak Pemerintah memberikan Blok ini pada Desember 2022. Salah satu akselerasi tersebut adalah transfer Asset SPM (Single Point Mooring) dari Pertamina. Kami memberikan apresiasi atas komitmen yang kuat dari PEB untuk melakukan eksekusi atas program yang ada sehingga saat ini Lapangan Camar sudah bisa berproduksi kembali”, kata Hudi dalam siaran pers yang diterima ruangenergi.com, Jumat (22/03/2024), di Jakarta.

Selain itu, PEB melakukan terobosan untuk meningkatkan produksi dari Lapangan Camar dengan memulai rangkaian studi FEED dan tahap pengadaan untuk komponen fasilitas proyek untuk reaktivasi platform lainnya yaitu MPA (Monopod Platform), yang diharapkan akan selesai pada kwartal 3 tahun ini.

Dengan dukungan SKK Migas, saat ini PEB secara aktif terlibat dalam pembahasan dan persiapan reaktivasi platform MPA yang akan mengaktifan sumur lama seperti CM-6 dan MPA-1 serta pengeboran sumur CW-1 dan CW-2 di lokasi MPA yang direncanakan akan dilakukan pada kwartal 3 dan kwartal 4 tahun 2024. Dan juga pengeboran CS-5 dan CS-6 pada tahun 2025 di lokasi CPP.

“Kami juga mendorong PEB untuk dapat lebih aktif melakukan program-program untuk meningkatakan produksi serta melakukan program eksplorasi agar potensi migas di WK tersebut dapat dioptimalkan untuk mendukung ketahanan energi nasional”, imbuh Hudi.