Di Komisi VII DPR, Inpex Bercerita Sudah Berhasil Bor 10 Sumur di Blok Masela

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com-Vice President Corporate Services INPEX Masela, LTD. Henry Banjarnahor mengatakan induk perusahaannya, Inpex Corp, sudah berpengalaman mengoperasikan lapangan migas di Australia, namanya Lapangan Ichthys.

Umur Lapangan Ichthys itu sama dengan umur Lapangan Abadi, blok Masela. Diakuisisi tahun 1998 drillingnya juga hampir bersamaan. Namun di tahun 2018, Lapangan Ichthys sudah berproduksi. Kapasitas sekitar 8,9 MTPA.

“Itu sukses (Lapangan Ichthys) dan itu salah satu referensi kita untuk project di sini (blok Masela),” kata Henry merespon pertanyaan anggota Komisi VII DPR Ramson Siagian saat Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR dengan Kepala SKK Migas, Dirut PT Pertamina Hulu Energi dan Presiden Direktur Inpex Masela Ltd, dengan agenda: 1.Progres proyek lapangan abadi blok Masela 2.Lain-lain Rabu (27/03/2024), di Jakarta.

Ketika ditanyakan Ramson, versinya Inpex atas apa penyebab terlambatnya project Masela, Henry menjawab:

“Karena daerah kita itu remote, ada tantangan awal waktu discovery itu, tantangan development yang ada palung Pak. Jadi kita melewati palung yang agak dalam. Itu salah satu tantangan teknikal.Saya rasa itu yang utamanya,”jelas Henry.

Tidak puas dengan penjelasan Henry, kini Ramson balik bertanya apakah murni teknikal tantangan pengembangan Masela? Henry pun menjawab selain teknikal juga daerah di mana blok Masela berada itu jauh (remote area).

Dicecar pertanyaan apakah masalah birokrasi dan persoalan hukum di Indonesia turut memperlambat pengembangan lapangan Abadi di blok Masela, Henry menjawab diplomatis.

“Ya masing-masing negara ada tantangannya saya kira,” ujar Henry. Ramson tidak puas atas pertanyaan itu, dia meminta Inpex membuka (memberi informasi) jika ada hambatan.

“Buka dong, ini kan di parlemen,” ucap Ramson.

“Ya betul Pak, di sana itu (di blok Masela) salah satu chalangenya adalah apa itu namanya..native area..daerah suci. Mereka anggap itu daerah orang Aborigin.Tapi lebih cepat developmentnya. Itu di Australia,” urai Henry.

Kembali Ramson tidak puas. Dia tanya lagi, ” Di blok Masela, tantangan selain teknikal tadi, apa yang non teknikal?”

Kembali Henry menjawab diplomatis. “Karena ini bedanya itu drilling campaignya Pak..Daerah kita itu selain palung kemudian juga water deepth. Daerah kita itu kan dalam 800 meter sedangkan di sana (di Lapangan Ichthys) itu 100-200 meter.

Inpex, lanjut Henry, bisa discovery dan membor 10 sumur dimana semuanya sukses. Itu bukti secara teknikal, Inpex sudah proven.

“Bagaimana kita merealisasikan project kita yang sudah didiskusikan dan sudah mendapat persetujuan PoD dari pemerintah. Jadi kita sekarang, Inpex sedang fokus bersama dengan partners, dimana PoD sudah disetujui, PSC revisi sudah disetujui, land acquisition sudah berjalan. PQ untuk FEED sedang kita laksanakan. Dengan dukungan semua pihak stake holder, kita rasakan kita akan berusaha mencapai milestone schedule yang sudah kita rencanakan,” papar Henry dengan semangat.