BPMIGAS ini badan untuk mengawasi kegiatan hulu migas. Langkah ini diambil agar industri hulu migas dapat memberikan penerimaan negara yang optimal demi kemakmuran rakyat dan Indonesia.
“Ini merupakan harapan baru pada saat itu.Rumah baru yang menerima tongkat estafet untuk melakukan pengawasan, pengendalian dari kegiatan hulu migas.It was in new hope in year 200, so after along history, sejarah yang lama, hulu migas di tahun 2002 dibentuknya BPMIGAS. Dengan organisasi yang baru, tentunya Pak Rahmat (mantan Kepala BPMIGAS Pertama Rahmat Soedibyo), ingat sulit sekali membangun sebuah organisasi.Kalau gak salah, please correct me Pak Rahmat, ini masalah sulitnya anggaran.Itulah masa-masa sulit pembentukan BPMIGAS. Tapi industri migas tetap resilience, tetap komitmen dan dengan dukungan K3S serta industri pendukung pengelola industri hulu migas dapat dilaksanakan dengan lancar,” kata Luky dalam pidato dihadapan peserta acara Peringatan 22 Tahun Mengelola Hulu Migas,Selasa (16/07/2024), di Jakarta.
Luky bercerita, 10 (sepuluh) tahun kemudian, BPMIGAS dibubarkan dan menjadi peristiwa yang sebenarnya dapat menjatuhkan mental hulu migas. Namun dengan bantuan K3S, SKK Migas bisa tetap bisa bekerja dengan semangat profesional.
“Tetap kembali yang namanya resilience, and commitment bersama-sama agar kita tetap menjalankan kegiatan hulu migas tersebut. Tongkat estafet diserahkan kepada SKK Migas dan sampai kini atas dukungan K3S dan industri pendukung hulu migas, kita bisa bersama-sama memberikan yang terbaik secara profesional dengan penuh integritas menjalankan kegiatan hulu migas ini,” papar Luky dihadapan peserta termasuk mantan Kepala SKK Migas dan mantan Kepala BPMIGAS plus Wakil Kepala SKK Migas.
Peranan hulu migas, urai Luky, sangat dibutuhkan bukan saja sebagai sumber penerimaan negara tetapi juga sebagai lokomotif penggerak perekonomian negara.Sektor ini telah mendorong penciptaan lapangan kerja, penggerak ekonomi nasional dan daerah guna menopang kapasitas nasional.
“Industri migas telah memberikan efek berganda yang signifikan bagi perekonomian baik ditingkat lokal maupun internasional. Hal ini terbukti dengan terus meningkatnya TKDN (tingkat komponen dalam negeri) dan kontribusi lainnya setiap tahunnya.Keberhasilan ini tentunya tidak lepas dari dukungan dan kerja sama semua pihak yang terlibat mulai dari pemerintah pusat dan daerah hingga para pekerja di lapangan. Mari kita bangga atas pencapaian ini. Karena ini hasil dan kerja keras kita bersama,” ungkap Luky.
Dalam pidatonya Luky bertanya kepada hadirin, bagaimana kondisi hulu migas 22 tahun mendatang? SKK Migas sudah menyampaikan 22 tahun ke belakang, tentunya kini 22 tahun ke depan seperti apa?
“Tentunya diharapkan sifat profesionalisme tersebut. Sifat integritas tersebut. Bekerja sama.Dalam 22 tahun dari sekarang, Indonesia akan merayakan Indonesia Emas. Di tahun 2045 kita, Indonesia, akan merayakan 100 (seratus) tahun kemerdekaan kita. Dijamin, perjalanan industri tidak akan lancar, dan akan banyak tantangan ke depan. Akan ada tongkat-tongkat estafet ke depan. Memang diperlukan resilience, yang tadi saya sebutkan, dan komitmen bagi hulu migas.Peran hulu migas masih dibutuhkan. Masih tetap menjadi lokomotif perekonomian negara. Oleh karena itu tentunya kami mengajak Bapak-Ibu sekalian tetap resilience dan memenuhi komitmen tersebut, bekerja secara profesional. Kita tentunya masih ingin tetap berbakti dan mengabdi kepada bangsa dan negara kita ini. Tentunya kita membutuhkan support dari K3S dan industri pendukung lainnya,” tegas Luky.