Dwi Soetjipto: Industri Migas Merencanakan Kegiatan Masif Jadi Peluang Bagi Rantai Suplai

Jakarta, ruangenergi.com-Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, mengatakan Supply Chain & National Capacity Summit 2024 kembali di gelar setelah sembilan tahun absen.

Acara ini kembali digelar mengingat dinamika industri hulu migas yang semakin ketat dan kompetitif, terutama dalam pengelolaan rantai suplai.

Tema yang diusung dalam acara ini, “Navigating Long Term Plan Through Integrated Supply Chain for National Capacity Building”, sangat relevan dengan tujuan SKK Migas untuk mencapai produksi 1 juta barel per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD).

“Industri hulu migas merencanakan kegiatan masif yang akan memberikan peluang dan tantangan terhadap pengelolaan rantai suplai, termasuk peningkatan investasi hingga US$ 16,1 miliar atau sekitar Rp 242 triliun pada tahun 2024,”kata Dwi dalam sambutan pembukaan Supply Chain & National Capacity Summit 2024, Rabu (14/8/2024), di Jakarta.

Dwi juga menekankan pentingnya digitalisasi dalam pengelolaan rantai suplai sebagai salah satu pilar strategis industri hulu migas.

SKK Migas, lanjutnya, telah mengimplementasikan platform IOG e-Commerce untuk pengadaan barang dengan nilai hingga Rp 1 miliar. Inisiatif ini diharapkan dapat mempercepat proses pengadaan, memperluas pasar bagi penyedia barang lokal, dan menciptakan kompetisi yang sehat.

“Antusiasme pelaku rantai suplai hulu migas untuk menggunakan e-commerce ini cukup tinggi. Hingga saat ini, 132 penyedia barang dan 2425 item telah terdaftar di IOG e-Commerce, dengan 28 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) yang sudah mulai bertransaksi,” jelas Dwi.

Dijelaskan, tantangan yang dihadapi industri hulu migas semakin kompleks, mengingat adanya sejumlah pekerjaan besar yang akan berjalan dalam waktu yang bersamaan. Pekerjaan tersebut termasuk proyek strategis nasional hulu migas yang ditargetkan mulai produksi antara 2027 hingga 2030.

“Melalui penguatan rantai suplai yang efisien dan terintegrasi, SKK Migas berkepentingan memastikan bahwa proyek strategis hulu migas berjalan sesuai jadwal, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi energi nasional,” katanya.

Supply Chain & National Capacity Summit 2024 akan berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 14 hingga 16 Agustus 2024.

“Selain memperkuat rantai suplai industri hulu migas, Supply Chain & National Capacity Summit 2024 ini juga perlu memberikan penekanan pada optimalisasi penggunaan produk dalam negeri. Optimalisasi ini termasuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia,” kata Dwi.

Dia menjelaskan, tantangan yang dihadapi industri hulu migas semakin kompleks, mengingat adanya sejumlah proyek besar yang akan berjalan dalam waktu yang bersamaan. Pekerjaan tersebut termasuk proyek strategis nasional hulu migas yang ditargetkan mulai produksi antara 2027 hingga 2030.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *