Jakarta, ruangenergi.com- Sejumlah kontrak LNG ke POSCO dan SK E&S Co., Ltd di Korea Selatan, Sempra LNG International LLC di Meksiko, CNOOC Fujian LNG Co.Ltd di China, serta Tohoku Electric Power Co., Inc., Chubu Electric Power Co.Inc., dan Kansai Electric Power Co. Inc. di Jepang, akan berakhir di tahun 2026 mendatang. Apakah sudah ada amandemen kontrak?
Pertanyaan tersebut disampaikan ruangenergi.com kepada Deputi Keuangan dan Komersialisasi SKK Migas Kurnia Chairi beberapa waktu lalu.
“Sebagian besar berakhir 2026, tidak ada perpanjangan karena kargo LNG nya selanjutnya dapat diserap oleh domestik. Berapa kargo yang dikasih domestik? Dari Kilang Tangguh sekitar 60-62 kargo,” kata Kurnia dalam bincang santai virtual bersama ruangenergi.com beberapa waktu lalu.
Dalam catatan ruangenergi.com, gas ditemukan di Teluk Bintuni pada tahun 1994 dengan cadangan terbukti sebanyak 14 triliun kaki kubik (tcf).
Gas diekstraksi melalui sumur yang digali menggunakan dua anjungan tak berawak – yaitu Vorwata-A dan Vorwata-B, kemudian dialirkan ke kilang pengolahan di sebelah selatan teluk melalui pipa bawah laut sepanjang 22 kilometer.
Fase ekspansi untuk membangun Kilang LNG tambahan dan dua anjungan lepas pantai tak berawak saat ini sedang berlangsung. Produksi LNG pertama kali dimulai pada Juni 2009, dan pengiriman pertama dilakukan sebulan setelahnya menggunakan kapal tanker ke Korea Selatan.
Tangguh memiliki tujuh Perjanjian Jual Beli (SPA). Perjanjian ini untuk memasok LNG ke POSCO dan SK E&S Co., Ltd di Korea Selatan, Sempra LNG International LLC di Meksiko, CNOOC Fujian LNG Co.Ltd di China, serta Tohoku Electric Power Co., Inc., Chubu Electric Power Co.Inc., dan Kansai Electric Power Co. Inc. di Jepang.