Jakarta, ruangenergi.com — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) resmi menandatangani perjanjian rekening bersama dan kesepakatan terkait pengelolaan Dana Abandonment and Site Restoration (ASR). Acara ini berlangsung di kantor pusat SKK Migas di Jakarta, melibatkan lima Bank Umum Pemerintah, yakni Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN, dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, dalam sambutannya mengapresiasi peran aktif KKKS serta dukungan bank-bank pemerintah dalam mendukung pengelolaan dana ASR. Ia menegaskan bahwa langkah ini sejalan dengan komitmen Indonesia terhadap Perjanjian Paris dan upaya mencapai Net Zero Emission (NZE) pada 2060. “Program ASR bukan sekadar kewajiban regulasi, tetapi juga bagian dari komitmen global Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dan menjaga keberlanjutan lingkungan,” ujar Djoko.
Penandatanganan ini menandai penguatan implementasi dana ASR di berbagai wilayah kerja migas, menunjukkan keseriusan industri hulu migas dalam mendukung pemulihan lingkungan. Hingga saat ini, dana ASR yang telah ditempatkan di bank-bank pemerintah mencapai USD 2,9 miliar, atau setara lebih dari Rp 46 triliun, mencerminkan komitmen finansial yang signifikan dari para KKKS.
Jika sebelumnya pengelolaan dana ASR terfokus pada tiga bank utama, yaitu Bank Mandiri, BRI, dan BNI, kini diperluas dengan bergabungnya BTN dan BSI. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi pengelolaan dana dan memberikan imbal hasil yang lebih optimal. Selain itu, SKK Migas bersama KKKS dan lima bank tersebut telah menyepakati penyesuaian formula suku bunga agar lebih relevan dengan dinamika ekonomi saat ini.
Djoko juga menekankan pentingnya sinergi yang erat antara SKK Migas, KKKS, dan perbankan dalam memastikan pengelolaan dana ASR dilakukan secara transparan dan akuntabel.
“Kolaborasi ini tidak hanya menunjukkan kepatuhan terhadap peraturan dan komitmen internasional, tetapi juga membuktikan bahwa industri hulu migas dapat berkontribusi positif terhadap pelestarian lingkungan dan pencapaian target Net Zero Emissions 2060,” tambahnya.
Melalui kerja sama strategis ini, diharapkan pengelolaan dana ASR dapat memberikan manfaat optimal, tidak hanya bagi keberlanjutan industri migas, tetapi juga bagi kelestarian lingkungan di Indonesia. Momen ini menjadi tonggak penting menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.