Skala Lokal, Visi Global: Strategi UMKM Bersaing di Pasar Nasional Dibedah di SMEXPO Merah Putih

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta, ruangenergi.com — Upaya mendorong UMKM Indonesia naik kelas kembali diperkuat melalui ajang SMEXPO Merah Putih yang berlangsung di Grha Pertamina, Jakarta, 11–15 Agustus 2025. Salah satu rangkaian utama adalah MINATALKS bertema “Skala Lokal, Visi Global: Peran UMKM dalam Rantai Pasok Nasional” yang digelar pada Selasa, 12 Agustus 2025, menghadirkan Angga Prabas, Project UKM & National Brand HIPPINDO.

HIPPINDO saat ini menaungi 300 perusahaan, 800 merek, 80.000 gerai, dan melibatkan lebih dari 10 juta tenaga kerja retail beserta ekosistemnya. Melalui pengalaman tersebut, Angga memaparkan peluang besar sekaligus tantangan yang dihadapi UMKM untuk masuk dan bertahan di pasar nasional.

Menurut Angga, kunci penguatan UMKM berada pada tiga fokus utama: Spreading untuk memperluas jangkauan pasar dan memperkuat rantai pasok; Branding untuk membangun kesadaran merek (brand awareness) agar produk dikenal luas; serta Selling untuk meningkatkan penjualan sekaligus loyalitas pelanggan.

Pelaku UMKM kerap menghadapi kendala di dua sisi: produksi dan pemasaran. Pada sisi produksi, tantangan yang muncul antara lain kurangnya inovasi produk, skala produksi kecil, masa kedaluwarsa pendek, keterbatasan modal, belum lengkapnya legalitas usaha, hingga desain kemasan yang kurang menarik.

Sementara pada sisi pemasaran, UMKM sering mengalami keterbatasan akses pasar, minimnya keahlian strategi pemasaran, hambatan regulasi dan birokrasi, citra merek yang lemah, persaingan ketat dengan brand besar, serta kecenderungan mengelola semua lini usaha secara mandiri.

Untuk menjawab tantangan tersebut, berbagai langkah konkret dapat dilakukan, di antaranya mengikuti pelatihan dan pendampingan, mengembangkan produk inovatif dengan kualitas terjaga, melengkapi legalitas usaha dan produk, mendesain kemasan yang menarik dan aman, menjalin kerja sama dengan pembiayaan bunga rendah, membeli bahan baku dari sumber pertama agar harga kompetitif, menetapkan harga eceran yang tepat (HET), meningkatkan kapasitas dan konsistensi produksi, menguji daya tahan produk dengan masa kedaluwarsa minimal 12 bulan, memanfaatkan media digital, serta aktif berpartisipasi dalam pameran dan business matching.

Angga juga menyoroti potensi kerja sama B2B melalui skema putus returnable, konsinyasi, atau private label. Keuntungan bagi UMKM meliputi penyesuaian target pasar yang lebih tepat, proses komunikasi dan koordinasi yang lebih cepat, regulasi yang lebih sederhana dibanding ekspor, efisiensi biaya logistik, serta peluang peningkatan produktivitas.

UMKM juga disarankan membangun jaringan dengan distributor, membentuk komunitas reseller, dan menjalin kemitraan maklon untuk memperluas skala bisnis.

“UMKM harus berani berpikir global, meski bergerak dari skala lokal. Kuncinya ada pada inovasi, konsistensi, dan kemitraan yang tepat sasaran,” ujar Angga Prabas.

VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menegaskan bahwa Pertamina terus berkomitmen mendukung pengembangan UMKM agar mampu menembus pasar nasional bahkan global. “Melalui SMEXPO Merah Putih, Pertamina ingin menjadi jembatan yang menghubungkan UMKM dengan ekosistem bisnis yang lebih luas. Kami percaya, dengan dukungan yang tepat, UMKM Indonesia tidak hanya menjadi penggerak ekonomi daerah, tetapi juga pemain penting dalam rantai pasok nasional,” ujarnya.

Sejalan dengan Asta Cita Pemerintahan Prabowo–Gibran, khususnya Point 3 yaitu “Meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, dan melanjutkan pengembangan infrastruktur”, Pertamina melalui SMEXPO Merah Putih berupaya menghadirkan program nyata yang selaras dengan agenda pembangunan nasional, sekaligus membuka peluang luas bagi UMKM untuk berkembang berkelanjutan.

Dengan dukungan ekosistem yang kuat dan strategi pemasaran yang tepat, UMKM Indonesia diyakini mampu menjadi pemain penting dalam rantai pasok nasional, sekaligus bersaing di pasar global.