Dari Nano ke Mineral: Brian Yuliarto Resmi Nahkodai Badan Industri Mineral

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com-Presiden Prabowo Subianto resmi melantik Brian Yuliarto sebagai Kepala Badan Industri Mineral dalam upacara kenegaraan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (25/8/2025), dikutip dari youtube Sekretariat Presiden.

Pelantikan ini menjadi sorotan, karena lembaga baru tersebut diyakini bakal memainkan peran kunci dalam strategi hilirisasi dan ketahanan energi Indonesia, meski hingga kini detail tugas dan kewenangannya masih misterius.

Keputusan pengangkatan Brian tertuang dalam Keppres No. 77/2025 tentang Penangkatan Kepala Badan Industri Mineral. Ia dilantik berbarengan dengan sejumlah pejabat tinggi lain, mulai dari Hakim Mahkamah Agung (MA), Kepala dan Wakil Kepala Badan Otorita Pantai Utara Jawa, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Kepala BNPT, hingga beberapa Duta Besar RI untuk negara sahabat.

Sosok Akademisi Jadi Birokrat Strategis

Publik menaruh perhatian pada sosok Brian Yuliarto. Bukan tanpa alasan, pria ini dikenal luas sebagai guru besar Fakultas Teknologi Industri ITB yang mendalami bidang teknologi nano dan kuantum. Karier akademiknya cemerlang—ia menamatkan S1 Teknik Fisika ITB (1999), kemudian melanjutkan S2 dan S3 di University of Tokyo pada jurusan Quantum Engineering and System Science sejak 2005.

Nama Brian semakin melesat saat Presiden Prabowo menunjuknya sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktiristek) pada 19 Februari 2025, menggantikan Satryo Soemantri Brodjonegoro. Hanya enam bulan berselang, kini ia kembali dipercaya mengemban amanah baru di sektor strategis: industri mineral.

Hingga kini, publik masih menunggu detail “peta jalan” Badan Industri Mineral. Namun, banyak pihak menilai lembaga ini akan menjadi motor hilirisasi sumber daya mineral seperti nikel, bauksit, tembaga, hingga rare earth. Dengan kebutuhan global atas energi bersih dan teknologi baterai, keberadaan badan ini bisa menjadi game-changer.

Meski masih tanda tanya besar soal struktur dan kewenangan, pelantikan ini jelas menjadi sinyal bahwa pemerintah serius memperkuat rantai pasok mineral strategis. Publik berharap, dengan kehadiran Brian Yuliarto di kursi pimpinan, Badan Industri Mineral bisa menjadi lokomotif baru dalam industrialisasi Indonesia.

Kini, semua mata tertuju pada langkah awal Brian. Dari laboratorium nano hingga ruang rapat kabinet, ia membawa semangat bahwa ilmu pengetahuan bisa bersinergi dengan industri untuk membawa Indonesia lebih berdaulat di panggung global.