Jakarta,ruangenergi.com-Chairman of Organizing Committee ICIOG 2023, Mohammad Kemal, mengungkapkan akan ada sejumlah memorandum of understanding (MoU) di saat The International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG) di Bali yang digelar 20 hingga 22 September 2023.
Bila dinilai, total value MoU itu mencapai US$5,16 miliar dan mungkin bisa bertambah lagi.
“Total valuenya US$5,16 miliar dan mungkin masih nambah lagi,” kata Kemal dalam bincang santai bersama ruangenergi.com, Selasa (19/09/2023) di Jakarta.
Informasi yang diterima ruangenergi.com, MoU yang akan dilakukan antara lain sebagai berikut:
- MoU SKK Migas dengan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.
- MoU Blue Ammonia antara BP dan Pertamina.
- MoU Unconventional Development SKK Migas dan Sinopec.
- MoU Insitu Write offs SKK Migas, DJKN, PPBMN,dan Ditjen Migas.
- MoU SKK Migas-PT PLN.
- MoU SKK Migas-PT Badak NGL
- MoU Medco-SembCorp.
- MoU Medco-Repsol.
Disamping itu, akan ada pengumuman lelang disampaikan Ditjen Migas, dilanjutkan penandatanganan kontrak PSC. Ada juga strategic alliance contract dan tandatangan gas sales agreement (GSA).
Dalam catatan ruangenergi.com, Chairman of Organizing Committee ICIOG 2023, Mohammad Kemal, mengungkapkan ada empat konsep yang diangkat dalam ICIOG 2023, yakni Energy Security, Attracting Investment, Dynamic Market, serta Energy Transition.
Melalui ICIOG 2023, para pemangku kepentingan dan pelaku usaha di industri hulu migas diharapkan bisa mengoptimalkan peluang dari tren yang tengah berkembang di tingkat global.
ICIOG 2023 menargetkan kehadiran 1.500 peserta, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Acara ini juga akan diikuti peserta dari lembaga negara/pemerintah, para ahli, institusi keuangan, penyedia jasa, investor, serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).