Ulubelu, ruangenergi.com – PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) resmi melakukan groundbreaking pembangunan Pilot Plant Green Hydrogen Ulubelu di Ulubelu, Lampung. Fasilitas ini menjadi yang pertama di dunia yang mengintegrasikan teknologi Anion Exchange Membrane (AEM) electrolyzer dengan energi panas bumi sebagai sumber listrik bersih.
Yuliot Tanjung, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengapresiasi Pertamina dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk yang telah menjalankan transformasi bisnis dengan melakukan integrasi investasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) dengan Industri Green Hydrogen.
Menurutnya, Green Hydrogen merupakan salah satu energi ramah lingkungan yang rendah emisi. Cepat atau lambat energi terbarukan perlahan mendisrupsi energi fosil di masa mendatang yang menjadi core business Pertamina saat ini. Pengembangan Green Hydrogen akan menambah daftar energi hijau namun berpotensi saling mempengaruhi satu sama lain.
“Dengan semakin banyak alternatif pilihan, masyarakat tentu akan membandingkan mana yang lebih efektif dan lebih efisien. Pilihan energi terbarukan yang lebih bervariatif akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam memilih kebutuhan sumber energi yang jauh lebih berkualitas namun tidak berdampak negatif terhadap lingkungan,” jelas Yuliot, Selasa (9/9).
Simon Aloysius Mantiri, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), mengatakan Groundbreaking ini bukan hanya tonggak sejarah bagi Pertamina, tapi langkah konkret Pertamina group untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan energi bersih kelas dunia.
“Pengembangan green hydrogen selaras dengan dual growth strategy Pertamina Group, yaitu dalam hal mengembangkan portofolio bisnis rendah karbon untuk masa depan berkelanjutan,” jelas Simon.
Pertamina kata Simon membuktikan teknologi green hydrogen berbasis panas bumi dapat diterapkan secara nyata. Proyek ini juga menjadi fondasi regulasi, standar, dan model bisnis hidrogen di Indonesia, dan menjadi ekosistem energi baru yang bisa direplikasi di wilayah lain.
Pilot Plant Green Hydrogen Ulubelu ini diproyeksikan juga sebagai pusat pembelajaran teknologi dan uji kelayakan komersial, termasuk studi permintaan serta kualitas produk untuk fase berikutnya. Proyek ini mengintegrasikan energi panas bumi dengan teknologi terbaru AEM electrolyzer, menjadikannya pionir di dunia sekaligus mempertegas arah transformasi portofolio energi bersih.
Pilot Plant Green Hydrogen Ulubelu ditargetkan mulai beroperasi pada 2026 dengan nilai investasi sekitar US$3 juta. Hidrogen hijau yang dihasilkan akan dimanfaatkan untuk uji pasar, termasuk ke sektor transportasi dan industri.