Jakarta Pusat, Jakarta, ruangenergi.com– Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memanggil Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) PetroChina International Jabung Ltd., yang beroperasi di Sumatra, untuk membahas komitmen dan strategi peningkatan produksi migas. Langkah ini dilakukan mengingat realisasi produksi PetroChina Jabung saat ini masih berada di bawah target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, mengungkapkan bahwa saat ini realisasi produksi PetroChina Jabung baru mencapai 96% dari target APBN. Untuk mengamankan pasokan energi nasional, Djoko mendesak agar ada percepatan kinerja.
“Pembahasan Komitmen PetroChina Jabung Sumatra untuk menaikkan produksi migas sudah kami lakukan,” ujar Djoko Siswanto, seperti dilansir dari ruangenergi.com.
Djoko menjelaskan bahwa pertemuan yang digelar di kantor SKK Migas Jakarta itu fokus pada perumusan strategi konkret agar PetroChina bisa mendongkrak produksinya.
“Kami bahas strategi untuk meningkatkan nya lagi di atas 96% hingga 31 Desember 2025, minimal targetnya harus mencapai 98% dari target,” tegas Djoko.
Dalam catatan ruangenergi.com, PetroChina International Jabung Ltd (PCJL) memastikan penggunaan teknologi yang tepat juga mampu mendukung keberlanjutan operasi perusahaan. Apalagi keberadaan Petrochina di blok Jabung menunjukkan bagaimana potensi migas di Indonesia besar dan diperkirakan masih akan bertahan lama.
Presiden Direktur PetroChina International Jabung Wang Lei mengatakan, peningkatkan produksi minyak saat ini dengan memanfaatkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR). PetroChina saat ini tengah melakukan uji coba injeksi kimia dan memantau hasilnya.
“Kami memiliki teknologinya (EOR) dan punya berpengalaman dalam kegiatan EOR. Kami pun siap dan bersedia untuk berbagi dan menggunakan teknologi ini di Indonesia,” kata Wang Lei dalam diskusi plenary session di IPA Convex 2025 di ICE BSD, Tangerang, Selasa (20/5).