KABAR BAIK DARI KARAWANG: PGN Beri Contoh! Pipa Gas Raksasa Pindah Lebih Cepat, Layanan ke 9.559 Rumah Tetap Menyala

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Karawang, Jawa Barat, ruangenergi.com– Di tengah sibuknya pembangunan infrastruktur di Karawang, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) baru-baru ini menorehkan prestasi dalam efisiensi dan keandalan layanan publik. Subholding Gas Pertamina ini sukses merelokasi jaringan pipa gas bumi berdiameter 16 inci di Jalan Gorowong, Karawang Timur, sebagai bagian dari dukungan terhadap pembangunan Underpass Gorowong.

Yang menarik, pekerjaan vital yang biasanya memakan waktu lama ini diselesaikan jauh lebih cepat dari target dan yang terpenting: tanpa memadamkan sedikit pun aliran gas ke pelanggan rumah tangga.

Relokasi pipa ini merupakan langkah penting PGN untuk menyokong proyek strategis Pemerintah Kabupaten Karawang dalam mengurai kemacetan. Pipa gas bawah tanah harus dipindahkan dengan perhitungan presisi di bawah pengawasan ketat.

“Kami berhasil menyelesaikan pekerjaan dalam waktu 60 jam, lebih cepat dari estimasi 80 jam yang direncanakan. Pekerjaan berjalan aman, lancar, dan tanpa insiden,” ungkap Wuriana Irawati, Area Head PGN Karawang, pada Rabu (22/10).

Kecepatan ini membuktikan perencanaan matang dan sinergi tim teknis PGN. Namun, bintang sesungguhnya dari operasi ini adalah komitmen PGN untuk menjaga kenyamanan masyarakat.

Selama 60 jam proses relokasi berlangsung, lebih dari 9.559 pelanggan Rumah Tangga (RT) dan 7 Pelanggan Kecil (PK/UMKM) tetap menerima pasokan gas seperti biasa. Bagaimana PGN melakukannya?

“Kunci keandalan pasokan kami adalah sistem back-up Compressed Natural Gas (CNG),” jelas Wuriana.

Untuk mengamankan pasokan, PGN menyiapkan CNG back-up yang disuplai oleh PT Gagas Energi Indonesia menggunakan Gas Transport Module (GTM). Kebutuhan gas selama periode kritis 60-80 jam, yang setara dengan sekitar 10.000 m³, dijamin stabil melalui sistem ini. Ini adalah strategi cerdas PGN untuk memastikan bahwa pembangunan infrastruktur vital tidak mengorbankan kebutuhan energi harian masyarakat.

Wuriana Irawati menambahkan, keandalan layanan ini tidak lepas dari pendekatan proaktif PGN, termasuk sosialisasi langsung kepada pelanggan terdampak. Selain itu, seluruh proses teknis dijalankan dengan standar HSSE (Health, Safety, Security, and Environment) tertinggi.

Tim teknis PGN disiagakan 24 jam penuh di lokasi untuk memastikan tidak ada potensi gangguan atau kebocoran jaringan. Keberhasilan ini juga merupakan hasil kolaborasi solid antara PGN SOR II dengan anak perusahaan PGN lainnya seperti PT PGAS Solution dan PT Gagas Energi Indonesia.

“Pekerjaan ini mencerminkan semangat kolaborasi PGN. Kami ingin masyarakat merasakan bahwa pembangunan dapat berjalan seiring dengan layanan publik yang andal dan berkelanjutan. Pelanggan tetap aman dan nyaman, meskipun ada pembangunan besar di sekitar mereka,” tutup Wuriana, menegaskan tanggung jawab PGN sebagai penyedia energi nasional.

Pencapaian ini menjadi contoh bagaimana sektor energi dapat bersinergi secara efektif dengan pembangunan infrastruktur, menjamin konektivitas yang lebih baik bagi Karawang tanpa mengganggu kebutuhan dasar masyarakat.