Jakarta, ruangenergi.com-Dalam upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan pemancingan Bottom Hole Assembly (BHA), tim Completion Engineering SLS di Wilayah Kerja Rokan telah mengembangkan dan mengimplementasikan aplikasi FOCUS sebagai alat bantu screening sumur yang berpotensi untuk dieksekusi maupun tidak dieksekusi.
Aplikasi ini mengadopsi pendekatan Simple Tree Method, yang memungkinkan proses pengambilan keputusan dilakukan secara sistematis dan terstruktur. Dengan metode ini, setiap sumur yang akan dieksekusi melalui proses evaluasi berbasis data historis dan potensi risiko kesumuran, baik dalam kondisi Heavy oil maupun Light oil.
Salah satu keunggulan utama dari aplikasi Focus adalah kemampuannya dalam meningkatkan success rate pekerjaan pemancingan BHA. Aplikasi ini tidak hanya menyaring sumur berdasarkan potensi keberhasilan, tetapi juga memberikan rekomendasi tool yang memiliki tingkat keberhasilan tinggi berdasarkan data pekerjaan sebelumnya.
Aplikasi ini dikembangkan berdasarkan database komprehensif dari seluruh pekerjaan pemancingan di Wilayah Kerja Rokan bertahun tahun. Dengan basis data yang kuat, Focus mampu mengidentifikasi pola keberhasilan dan kegagalan, serta memberikan insight yang akurat untuk mendukung keputusan teknis.
“Dengan FOCUS, kami bisa lebih yakin dalam menentukan sumur mana yang layak dieksekusi. Ini bukan hanya soal efisiensi biaya, tapi juga tentang keselamatan dan keberhasilan operasi,” tegas Nataniel Buntu Sangka Sr. Manager DWI Operation SHU, selaku Fasilitator program.
Selain itu, aplikasi ini juga mendukung integrasi dengan sistem pelaporan dan dokumentasi digital lainnya, sehingga memudahkan proses audit dan evaluasi pasca-operasi. Dukungan penuh dari manajemen, termasuk dari Muhammad Abdunnasir Hoviari selaku Manager Completion, menjadi kunci sukses dalam adopsi teknologi ini.
Implementasi FOCUS telah menunjukkan hasil yang signifikan dalam mengurangi trial and error di lapangan, mempercepat proses eksekusi, dan meminimalkan risiko operasional. implementasi aplikasi ini sudah di implementasikan 151 sumur , dengan cost avoidance dan revenue growth sebesar 194 milyar rupiah selama maret – September 2025, aplikasi ini diharapkan dapat terus dikembangkan dengan integrasi teknologi machine learning untuk meningkatkan akurasi prediksi dan adaptabilitas terhadap kondisi sumur yang dinamis.












