Cilegon, Banten, ruangenergi.com —PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) mengumumkan bahwa proyek pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi Lotte Chemical Indonesia New Ethylene (LINE Project) telah memasuki tahap akhir dan ditargetkan mulai beroperasi komersial pada Oktober 2025. Proyek bernilai investasi USD 3,9 miliar ini merupakan salah satu investasi petrokimia terbesar di Indonesia dan telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) oleh Pemerintah Republik Indonesia.
LINE Project menjadi kompleks naphtha cracker pertama yang dibangun di Indonesia dalam 30 tahun terakhir. Ketika beroperasi, fasilitas ini akan mampu memproduksi 1 juta ton etilena per tahun, serta produk turunan petrokimia lainnya seperti propilena, polietilena (HDPE & LLDPE), polipropilena, butadiena, benzena, toluena, dan xylene. Produk tersebut menjadi bahan baku industri plastik, otomotif, kemasan makanan dan minuman, hingga peralatan medis.
“Beroperasinya proyek ini akan membawa Indonesia menuju kemandirian industri kimia dasar serta mengurangi ketergantungan impor. Ini bukan sekadar investasi, tetapi lompatan besar bagi industri nasional,”kata Bahlil Lahadalia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral RI, dalam sambutannya, Kamis (06/11/2025), di Cilegon, Banten.
LCI menargetkan 70% produk untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri, sementara 30% sisanya akan diekspor. Perusahaan memperkirakan potensi pendapatan mencapai USD 2 miliar per tahun setelah fasilitas beroperasi penuh.
Selain memberikan kontribusi ekonomi, proyek ini juga memberikan dampak sosial yang signifikan:
-
Penciptaan ±40.000 lapangan kerja langsung dan tidak langsung selama fase konstruksi dan operasional.
-
Program pengembangan SDM melalui transfer teknologi dan pelatihan tenaga lokal.
-
Dukungan peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar area proyek melalui keterlibatan pelaku usaha lokal.
Tahapan Proyek
-
Mulai konstruksi : April 2022
-
Penyelesaian mekanis : Maret 2025
-
Uji laik operasi : Mei 2025
-
Operasi komersial : Oktober 2025












