Pekanbaru, Riau, ruangenergi.com– Industri hulu minyak dan gas bumi (Migas) nasional kembali mendapat suntikan optimisme. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengumumkan hasil uji produksi yang fantastis dari sumur pengembangan terbaru di Wilayah Kerja (WK) Rokan.
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, dalam laporan “Good News” kepada jajaran Menteri dan Wakil Menteri pada hari Sabtu (8/11/2025), mengungkapkan bahwa uji produksi dari Sumur Pengembangan Ampuh (AH030-NW1) di Lapangan Ampuh, WK Rokan, telah membuahkan hasil yang sangat menggembirakan.
Sumur AH030-NW1 tercatat menghasilkan minyak mentah (crude oil) sebesar 2.098 Barels Minyak Per Hari (BOPD). Yang lebih menarik, Djoko Siswanto menegaskan bahwa hasil ini adalah minyak murni tanpa kandungan air maupun gas (water cut 0%).
“Alhamdulillah, hasil yang sangat menggembirakan. Capaian 2.098 BOPD minyak murni ini menjadi bukti keberhasilan strategi pengembangan Lapangan Ampuh yang efektif dan terintegrasi,” ujar Djoko Siswanto dalam laporannya.
Sumur ini dibor dengan teknik pemboran miring berarah (directional drilling) menggunakan konsep pengembangan “local attic development”. Target utama sumur adalah reservoir Formasi Menggala (Menggala Fm) pada lapisan batuan MN-5580, dengan target tambahan pada lapisan BK-5000 dan MN-5540.
Capaian ini diyakini menjadi pemicu semangat baru bagi SKK Migas dan Pertamina Hulu Rokan (PHR) sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di Rokan. Dengan performa reservoir yang “cantik” ini, hasil uji produksi tersebut membuka harapan besar untuk mengeksplorasi potensi tambahan produksi dari low quality reservoir (LQR).
SKK Migas dan PHR tengah mengevaluasi rencana pemboran multi stage fracturing (MSF) secara masif di WK Rokan untuk mengoptimalkan LQR.
“Dengan performa reservoir yang cantik tersebut, maka hasil uji ini menjadi pemicu semangat dan harapan untuk membuka potensi tambahan produksi minyak dari low quality reservoir yang tengah dievaluasi lebih lanjut,” papar Djoko.
Strategi agresif ini diarahkan untuk mendukung pencapaian target produksi minyak nasional tahun 2026 yang tertuang dalam UU APBN 2026, yakni sebesar 610.000 BOPD.
“Kami ucapkan terima kasih atas semangat motivasi yang digelorakan oleh Bapak Menteri. Lifting Naik BISA BISA BISA!!!,” tutup Djoko Siswanto, menyiratkan optimisme tinggi jajaran SKK Migas.












