Nusa Dua,Bali,ruangenergi.com-Satuan Kerja Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melihat Indonesia bagian Timur lebih gassy ketimbang di Indonesia bagian Barat.
Hanya saja, di Indonesia bagian Barat seimbang antara oil and gas tergantung di mana areanya.
“Tapi memang di Area Timur Indonesia lebih gassy. Sangat tergantung kondisi geologinya, terutama dari sisi jenis dari kitchen-nya atau dapur hidrokarbonnya. Barat seimbang antara oil dan gas, tinggal dimana areanya,” kata Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf kepada ruangenergi.com, di sela-sela ajang The 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas 2023, 20-22 September 2023.
Dalam catatan ruangenergi.com, Pemerintah berharap agar para Kontraktor Kerja Sama dapat menjaga komitmen eksplorasinya sehingga dapat berperan aktif dalam meningkatkan cadangan minyak dan gas bumi serta memenuhi kebutuhan energi nasional di masa mendatang.
“Untuk memenuhi kebutuhan migas, Indonesia saat ini memfokuskan upaya eksplorasi cekungan migas dengan mengingat Indonesia masih menyimpan banyak cadangan migas yang belum dimanfaatkan. Dari 128 cekungan hidrokarbon, 68 diantaranya masih belum dieksplorasi,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif saat menyaksikan penandatanganan Kontrak Kerja Sama antara SKK Migas dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama untuk Wilayah Kerja (WK) Akia, Beluga dan WK Bengara I, di acara IOG ke-4 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Nusa Dua Bali, Kamis (21/9/2023)
Selain itu, Arifin juga menyampaikan bahwa mulai tahun ini, Pemerintah Indonesia menggalakkan penambahan wilayah kerja migas baru setiap tahunnya.
“Investor dapat berpartisipasi melalui proses penawaran wilayah kerja yang dilakukan pemerintah atau bernegosiasi langsung dengan pemerintah,” imbuhnya.
Untuk memfasilitasi hal ini, putaran ketiga penawaran Wilayah Kerja Migas juga akan diumumkan untuk menjangkau lebih banyak investasi pada sumber daya yang ditemukan dan peluang baru di bidang terbuka dan beberapa bidang minat yang ditargetkan.