Jakarta, ruangenergi.com- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan untuk blok Andaman III yang diserahkan oleh Repsol Indonesia ke Kementerian ESDM, dipastikan dalam waktu dekat ini sudah ada investor baru yang akan mengambil-alih blok migas tersebut.
Andaman III diserahkan Repsol setelah perusahaan migas asal Spanyol itu memandang untuk melepaskan blok tersebut karena tidak ada temuan yang ekonomis.
“Itu kan (Andaman III) mau dilepas, nanti ada calon investor baru. Kita nanti harus nyelesaiin itu pipa gas dari Sei Mangkei ke Dumai, sehingga kalau kelebihan gas di Andaman ini ya kalau total 6+5 jadi berapa tuh,” kata Arifin Tasrif kepada wartawan usai Sholat Jumat di Kementerian ESDM (05/01/2024), di Jakarta.
Dalam catatan ruangenergi.com, Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Repsol Andaman B.V mengembalikan kontrak pengelolaan Blok Andaman III kepada negara setelah tidak memperpanjang tambahan waktu eksplorasi (TWE) yang berakhir pada Juni 2023 lalu.
Repsol bakal berfokus untuk pengembangan lebih lanjut portofolio lain mereka di Blok Sakakemang, Banyuasin, Sumatra Selatan
WK Eksplorasi
WK Andaman III adalah WK eksplorasi yang dimenangkan oleh Talisman dalam lelang wilayah kerja pada 2009. Kontrak kerja sama WK Andaman III menggunakan skema cost recovery dengan jangka waktu kontrak selama 30 tahun. Pada 2015, Repsol mengakuisisi Talisman sehingga WK tersebut dikelola oleh perusahaan migas asal Spanyol itu.
Kemudian pada 2019, perusahaan migas asal Malaysia, Petronas melalui anak usahanya Petronas Andaman B.V. mengakuisisi 49 persen hak partisipasi WK Andaman III dari Repsol Andaman B.V., anak perusahaan Repsol S.A. WK ini terletak di lepas pantai Aceh dengan luas area saat ini setelah dilakukan penyisihan sebagian wilayah kerja seluas 4684.32 kilometer persegi.
Blok Andaman III merupakan bagian dari rangkaian Wilayah Kerja Andaman yang terletak di perairan Selat Malaka. Wilayah kerja lain yang terdapat di dalam regional ini adalah WK Andaman I dan South Andaman yang dioperasikan oleh Mubadala Petroleum dan WK Andaman II yang di operasikan oleh Premier Oil Andaman Ltd.
