Menteri ESDM Arifin Tasrif

Arifin Tasrif Minta Pertamina Percepat Pembangunan Kilang Tuban

Jakarta, ruangenergi.com – Guna segera memberi manfaat nyata bagi bangsa Indonesia, Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, meminta agar penyelesaian Proyek Kilang Tuban dapat dipercepat.

Hal tersebut dikatakan Arifin, dalam kunjungan kerjanya ke pembangunan Proyek Kilang Tuban, Jawa Timur, Selasa, (01/09).

“Pemerintah terus mendorong percepatan Proyek Kilang Tuban. Saya berharap Proyek Kilang Tuban juga dapat berjalan sesuai jadwal yang telah direncanakan dan diharapkan, selesai pada tahun 2026 bahkan diharapkan dapat dilakukan percepatan,” jelas Arifin, (02/09).

Tak hanya menginstruksikan untuk percepat proses pembangunan Kilang Tuban, Arifin juga mengapresiasikan upaya-upaya yang dilakukan PT Pertamina (Persero) dan Rosneft untuk mempercepat pembangunannya sesuai dengan waktu dan target yang sudah ditentukan.

“Saat ini proyek Kilang Tuban berada pada tahap studi Engineering/General Engineerging Design (GED) dengan progres overall Basic Engineering Design (BED) mencapai 51,56%,” tuturnya.

Ia menjelaskan, proyek Kilang Tuban merupakan proyek yang sangat strategis karena pembangunan kilang minyak akan terintegrasi dengan petrokimia, dengan kapasitas pengolahan minyak mentah sebesar 300 ribu barel minyak per hari dan produksi petrochemical mencapai 3.600 kilo ton per annum (ktpa).

Adapun nilai investasinya mencapai US$ 16 miliar. Selain itu, Kilang Tuban juga akan memproduksi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan kualitas Euro V (BBM ramah lingkungan) yaitu gasoline sebesar 80 ribu barel per hari dan diesel sebesar 98 ribu barel per hari.

“Saya yakin proyek ini menciptakan multiplier effect yang sangat besar karena target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang cukup tinggi yaitu minimal 40% dan menyerap tenaga kerja sebanyak 20 ribu orang,” tukasnya.

Sebagai informasi, selain Kilang Tuban, Pemerintah melalui PT Pertamina juga membangun Kilang Bontang dan 4 proyek peningkatan kapasitas kilang eksisting (Refinery Development Master Plan/RDMP) di Dumai, Balikpapan, Balongan dan Cilacap.

Pembangunan kilang bertujuan mewujudkan ketahanan energi nasional, memenuhi kebutuhan dalam negeri serta mengurangi impor. Dengan terbangunnya proyek-proyek tersebut, Indonesia akan terbebas dari impor BBM pada tahun 2026.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *