Pekanbaru, Riau, ruangenergi.com- PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) memastikan kegiatan operasional hulu migas yang dikelola oleh perusahaan telah memanfaatkan teknologi informasi melalui transformasi digital, dimana data 11 ribu sumur di blok Rokan disimpan dengan baik dan dikelola secara hati-hati.
Operasi yang besar memiliki proses yang kompleks dan menghasilkan data yang masif . Tantangan pengelolaan informasi dalam operasi yang komplek memiliki 2 challenge,yakni:
Challange pertama; proses lintas fungsi yang kompleks dan data yang masif menimbulkan chaos jika tidak dikelola dengan baik, dan berujung pada ketahanan energi nasional. Challange kedua, data perlu diekstrak dan dikonversi menjadi informasi yang bermanfaat untuk analisa decision making /penentuan strategis.
“Data is ‘new oil’. Di era saat ini, ekstrasi dan analisa informasi selalu menjadi tujuan akhir. Tujuan ini perlu dimulai dengan fondasi sumber data yang kuat,” kata Manager Information Management & Data Analytics PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Ananta Dwi Bodhitama saat menerima kunjungan ruangenergi.com, di Kantor PHR, Selasa (06/08/2024), di Rumbai, Pekanbaru, Riau.
Ananta menjelaskan, lapangan-lapangan di WK Rokan semakin menua (mature),namun kegiatan produksi semakin meningkat.
“Dibutuhkan inovasi terutama di bidang digital untuk mendukung pencapaian produksi nasional dari WK Rokan ini,”ujarnya memberikan presentasi yang dihadiri juga oleh Sekretaris Perusahaan PHR Rudi Ariffianto.
Lapangan Rokan merupakan lapangan terbesar dengan area seluas sekitar 6.200 kilometer meliputi 7 Kabupaten/Kota di Provinsi Riau. Memiliki 11 ribu sumur minyak aktif yang tersebar dilebih dari 80 lapangan aktif. Kontribusi lebih dari 160 ribu barrel minyak per hari, 25 persen dari produksi nasional Indonesia. Jaringan pipa yang panjangnya lebihd ari 10 ribu km sekitar 2 kali jarak Sabang-Merauke.