Beberapa Issue Menarik Perhatian di Sektor Minyak dan Gas Tahun Ini dan Tahun Depan

Twitter
LinkedIn
Facebook
WhatsApp

Jakarta,ruangenergi.com– Sektor minyak dan gas tetap menarik perhatian siapapun yang akan menjadi penguasa negeri ini.

Beberapa issue menarik yang dapat menjadi perhatian di sektor minyak dan gas di Indonesia sepanjang tahun 2023 hingga 2024 adalah:

Kebijakan Energi Terbarukan: Peningkatan kesadaran tentang perlunya beralih ke sumber energi terbarukan, termasuk dalam sektor minyak dan gas, akan menjadi isu utama. Pemerintah Indonesia mungkin menghadapi tekanan untuk mengimplementasikan kebijakan yang lebih progresif dalam mengembangkan energi terbarukan.

Diversifikasi Pasar Ekspor: Dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap pasar ekspor tunggal, seperti Cina, Indonesia mungkin berusaha untuk memperluas pasar ekspor minyak dan gasnya dengan menjalin kemitraan baru dengan negara-negara lain.

Investasi Infrastruktur: Pembangunan infrastruktur yang memadai, seperti pipa dan terminal, akan menjadi fokus untuk mendukung produksi, distribusi, dan ekspor minyak dan gas. Tantangan dalam membangun infrastruktur yang efisien dan berkelanjutan akan menjadi isu penting.

Pembaharuan Kontrak Migas: Pemerintah Indonesia mungkin mempertimbangkan revisi kontrak-kontrak migas yang ada untuk meningkatkan daya tarik investasi di sektor ini. Penyesuaian kebijakan dan kerangka kerja kontrak migas akan menjadi topik perdebatan yang signifikan.

Peningkatan Produksi: Meningkatkan produksi minyak dan gas merupakan salah satu tujuan utama pemerintah Indonesia. Isu ini mencakup peningkatan eksplorasi dan pengembangan lapangan minyak dan gas baru, peningkatan efisiensi produksi, serta pemulihan produksi di lapangan yang sudah beroperasi.

Isu Lingkungan: Peningkatan kesadaran tentang isu lingkungan, termasuk dampak pemanasan global dan perubahan iklim, akan menjadi perhatian dalam industri minyak dan gas. Upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menerapkan praktik ramah lingkungan akan menjadi isu krusial.

Teknologi Digitalisasi: Pemanfaatan teknologi digital dan digitalisasi operasional di sektor minyak dan gas dapat meningkatkan efisiensi, pengelolaan data, dan pengambilan keputusan. Isu terkait keamanan siber dan perlindungan data juga akan menjadi perhatian.

Perlu diingat bahwa isu-isu ini dapat berkembang seiring berjalannya waktu dan bergantung pada kebijakan pemerintah dan dinamika industri.

Dalam catatan ruangenergi.com, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengingatkan ancaman krisis energi bisa menghantui Indonesia.

Dia mengatakan ancaman ini muncul dari ketergantungan besar dari Indonesia terhadap energi fosil. Ia merinci 42,4 persen energi tanah air dipasok oleh batu bara dan 31,4 persen dari minyak bumi. Meski kebutuhan besar, ternyata produksi energi itu kurang

“Produksi minyak bumi nasional tidak akan mencukupi kebutuhan nasional. Padahal, konsumsi energi terus meningkat sehingga ketahanan energi akan semakin kritis,” ungkap Arifin dalam Green Economy Forum 2023, Selasa (6/6/2023).

Menurut Arifin, pemerintah perlu melakukan transisi energi untuk menghadapi ancaman krisis tersebut. Pilihannya adalah beralih dari energi fosil ke energi baru terbarukan (EBT).

Arifin menyebut Indonesia punya potensi EBT yang sangat besar, yakni mencapai 3.000 gigawatt (GW). Itu sebabnya pemanfaatan EBT akan terus digenjot mengingat saat ini baru 12,5 GW yang dimanfaatkan.