Pekanbaru, Riau, ruangenergi.com- SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Utara memaparkan kontribusi industri hulu migas Kontraktor Kontrak Kerja Sama Wilayah Sumbagut tahun 2024 dan rencana kerja tahun 2025.
Dalam slide paparan disebutkan ada 35 KKKS yang berada di bawah pengelolaan operasi hulu migas SKK Migas Perwakilan Sumbagut. Adapun 35 KKKS itu ada di 5 wilayah Provinsi, yakni Riau, Aceh (terbatas di area offshore di atas 12 mil laut), Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Sepanjang tahun 2024, ada 637 pengeboran sumur dengan rincian; eksplorasi sebanyak 15 sumur, dan pengembangan 622 sumur. Pengeboran sumur terus dilakukan sebagai upaya untuk menambah cadangan migas dalam memberikan kontribusi migas nasional. Saat ini realisasi telah mencapai 88,85 persen. Selama 3 tahun terakhir, pengembangan sumur sudah mencapai 1800 sumur dan terus bertumbuh.
SKK Migas Sumbagut merilis laporan, ada 13 discovery eksplorasi baik di onshore maupun offshore. Di area blok Rokan sumur Pinang East-1 menghasilkan 500-600 bopd. Sumur Astrea menghasilkan 3 ribu bopd. MKN Gulamo-DETI, Mibas-1 dan Sihangat-2. Di blok Bentu sumur Cen-1 menghasilkan 5 MMSCFD. Blok CPP Sumur Nuri 1x menghasilkan 500-650 BOPD.
Di wilayah offshore beberapa discovery hydrocarbon pada sumur Gayo, Layaran-2 sebanyak 6 TCF in place dan Tangkulo-1 sebanyak 2 TCF in place. Sumur yang telah POP menambah produksi adalah sumur Pinang East-1 dimana POP 2024. Astrea dan Nuri 1X.
SKK Migas Sumbagut juga menyampaikan, saat ini tengah dipersiapkan Proyek CEOR – Minas Stage-1 di Blok Rokan untuk potensi peningkatan produksi sekitar 2MBOPD pada tahun 2025.
Komitmen
Tercapainya komitmen pasti sebanyak 7 kegiatan eksplorasi seismic. 7 kegiatan tersebut dilaksanakan KKKS PHR (3D Balam SE dan 3D Lisaman), BSP, EMP Korinci Baru, EMP Tunas Energi, APGWI, Pertamina East Natuna. Kegiatan ini sebagai Langkah awal dari upaya mencari sumber cadangan migas baru.
Kemudian, SKK Migas Sumbagut melaporkan juga, 6 project telah onstream di 2024 menjadi support dalam mempertahankan produksi minyak dan gas nasional di provinsi Riau dan Kepulauan Riau. Di Riau project tersebut adalah MSTB (ITA), Booster Compressor Seng, dan Segat (EMP Bentu). Sedangkan di Kepri ada project AFCP Anoa (Harbour Energy), West Belut, Forel dan Bronang (Medco EP Natuna).
Penghijaun
SKK Migas Sumbagut bersama KKKS terus melakukan penghijauan dan selama 2024 telah menanam 104.000 pohon di Wilayah kerjanya sebagai komitmen aspek keberlanjutan menjaga lingkungan di area operasi.
Terdapat berbagai Program Pengembangan Masyarakat terus dijalankan sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan di sekitar operasi dan wujud social licence to operate atau dukungan sosial bagi kelancaran kegiatan operasi. Program meliputi Pendidikan, Kesehatan, Infrastuktur, Ekonomi dan Lingkungan dengan total biaya sekitar US$ 5 Juta di daerah wilayah operasi masing-masing KKKS.
Investasi di sektor industri hulu migas yang bersifat jangka panjang memberi 12 dampak berganda dari 2 sisi Penerimaan dan Pengeluaran. Dari sisi penerimaan terdiri dari DBH Migas, Participating Interest 10%, Pasokan minyak dan pasokan gas, serta industry turunan. Dari sisi pengeluaran berupa PBB Migas, PDRD, PPM/CSR, Usaha Barang dan Jasa dan BUMD, Tenaga Kerja Lokal, fasilitas umum operasi.
Setidaknya tidak kurang dari 35 kegiatan koordinasi kelembagaan seperti Workshop, Sosialisasi, Rapat teknis, serta Kunjungan kelembagaan kepada instansi/lembaga di daerah dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung kelancaran kegiatan operasi kkks di setiap daerah di tingkat Provinsi maupun tingkat Kabupaten.
Penghargaan dan Apresiasi
SKK Migas berhasil mendapatkan 3 penghargaan dan apresiasi selama 2024. Kepala SKK Migas Perwakilan Sumatera Bagian Utara mewakili industri hulu migas di wilayah Sumbagut, meraih penghargaan Satyalencana Wira Karya dari Presiden RI pada tanggal 10 Oktober 2024. Selanjutnya Perwakilan Sumbagut bersama KKKS Riau meraih Anugerah PWI Award dari PWI Riau atas sinergi dengan jurnalis dan media untuk edukasi hulu migas dan kontribusinya meningkatkan pemahaman SDM wartawan di dearah. Kemudian Apresiasi Gubernur Kepulauan Riau diberikan ke SKK Migas atas pencapaian investasi hulu migas yang menggerakkan perekonomian di daerah.
SKK Migas Sumbagut juga paparkan adanya rencana kerja Wilayah Sumbagut Tahun 2025 yakni; target lifting minyak 2025: 193.020 BOPD
Target lifting gas 2025: 103.41 MMSCFD. Target Proyek 2025: 8 Proyek Onshore