Batam, Ruangenergi.com – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) kembali menggelar Sosialisasi Kinerja dan Penyuluhan Regulasi BPH Migas TA 2021 di Kota Batam.
Hal tersebut sebagai bentuk sinergitas antara DPR RI dan BPH Migas. Pelaksanaan Sosialisasi Kinerja dan Penyuluhan Regulasi ini dilakukan di Auditorium Kampus Institute Teknologi Batam, Kota Batam, Kepulauan Riau, (23/10).
Hadir dalam sosialisasi tersebut yakni Anggota DPR RI Komisi VII, Asman Abnur; Anggota Komite BPH Migas, Eman Salman Arief dan Wahyudi Anas; Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Alex Guspenaldi; Anggota DPRD Kota Batam, Edward Brando; Sales Area Manager PT. Pertamina Area Kepulauan Riau, Fachrizal Imaduddin, serta masyarakat nelayan Kota Batam.
Dalam paparnya, Anggota Komite BPH Migas Eman Salman Arief, mengatakan bahwa sangat bahagia dapat bertemu langsung dengan masyarakat Batam khususnya masyarakat nelayan di Batam ini.
“Jadi, sudah menjadi tugas kami untuk mengedukasi dan juga memberikan wadah kepada masyarakat Batam untuk dapat mengenal dan mengerti tentang BPH Migas juga isu-isu yang mengganjal di Batam,” kata Eman.
Sementara, Anggota Komisi VII DPR RI, Asman Abnur, mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada BPH Migas karena telah memberikan kesempatan untuk bertemu langsung dengan masyarakat Kota Batam serta kegiatan ini dapat membantu masyarakat khususnya Kota Batam untuk lebih mengerti lagi mengenai BBM dan Gas Bumi.
Kemudian, Anggota Komite BPH Wahyudi Anas memaparkan bahwa realisasi JBT dan JBKP di Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2021 hingga 15 Oktober 2021 untuk Minyak Solar adalah 98.495 (80%) dari kuota 123.214, untuk Kerosene adalah 8.815 (79%) dari kuota 11.110, dan Premium adalah 136.110 (52%) dari kuota 262.408.
Sedangkan pemanfaatan Gas Bumi di Batam berdasarkan jumlah pengguna mencapai total 4795 dengan rata-rata pemakaian 71,03 Bbtud. Sementara panjang pipa gas distribusi adalah 160,8 km.
“Kami BPH Migas akan terus berusaha secara maksimal untuk menjangkau semua masyarakat Indonesia khususnya BBM dan Gas Bumi,” tutur Wahyudi.
